Pesan Saad Ibrahmi kepada Mubalig Muhammadiyah: Kuasai Manhaj Hingga Perhatikan Relasi Kuasa
TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim menjelaskan bahwa perintah dakwah tidak dikhususkan pada salah satu manusia atau hanya kepada para nabi saja, melainkan perintah dakwah bersifat umum untuk semua muslim.
Hal itu disampaikannya dalam acara Konsolidasi Strategi Dakwah Muhammadiyah yang diselenggarakan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah di Jakarta, Selasa (23/7).
Menurut Tafsir At Thabari pada Surat An Nahl ayat 125, terang Saad, dakwah dimaknai sebagai perintah untuk menjelaskan wahyu Allah SWT, baik yang berada di Al Qur’an maupun dari sunnah atau hadis nabi.
Dia menambahkan, tafsir dalam surat itu juga menjelaskan bahwa dakwah juga dapat dilakukan dengan cara menyampaikan ajaran melalui teladan yang indah atau baik, serta beradu argumen atau berdebat secara baik dengan pihak yang berseberangan.
“Tentu yang paling awal dakwah itu dimaknai dengan mengimbau orang untuk menerima Islam, ada kalanya orang menerima Islam itu dimulai dari menerima ajaran Qur’an dan Sunnah,” jelasnya.
Selain itu, Saad menerangkan ketertarikan orang untuk menerima Islam, ada yang menerima Islam setelah membaca ayat-ayat Al Qur’an, melihat teladan baik dari umat Islam, termasuk juga ada yang menerima Islam dari perdebatan.
Bahkan, tidak sedikit orang menerima Islam dari cara-cara yang lain, karena hidayah itu mutlak hak prerogatif Allah SWT.
Maka dari itu, Saad juga berpesan kepada mubalig Muhammadiyah untuk menguasai manhaj, sehingga mad’u atau objek dakwah menjadi kaya akan pengetahuan dan tidak taklid terhadap satu pandangan saja.
“Maka tugas kita sebagai warga Muhammadiyah sekaligus juga bangsa itu bagian dari mencerdaskan bangsa itu,” ungkapnya.
Dalam melakukan dakwah, Saad meminta mubalig Muhammadiyah memperhatikan relasi kuasa.
Menurut dia, hal itu penting dilakukan supaya pesan dakwah yang disampaikan tidak terjadi noise atau bahkan konten dakwahnya ditolak sebelum disampaikan.
“Saya minta kepada mubalig kita itu untuk tidak terlalu masuk pada urusan-urusan yang hemat saya kecil, apalagi menempatkan Muhammadiyah yang face to face dengan pihak lain. Padahal pihak lain itu sebenarnya berada di bawah Muhammadiyah dan sebagainya,” pesannya.
Kemudian, Saad berharap mubalig Muhammadiyah tidak terjebak pada isu-isu yang sifatnya banalitas, yang hanya menguras energi seperti perdebatan mengenai nasab yang akhir-akhir ini ramai dibincangkan di media sosial.
Saksikan Live Streaming Konsolidasi Stategi Dakwah Muhammadiyah Bersama Ustadz Adi Hidayat
Comments (0)