Raih Zayed Award 2024, Muhammadiyah Semakin Semangat Jalankan Peran Kemanusiaan

Raih Zayed Award 2024, Muhammadiyah Semakin Semangat Jalankan Peran Kemanusiaan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan sambutannya saat menerima Zayed Award 2024 di The Founder’s Memorial, Senin (5/2). Foto: Tangkap layar YouTube tvMu Channel.

TVMU.TV - Muhammadiyah meraih anugerah Zayed Award for Human Fraternity 2024. Penghargaan tersebut diterima langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir di The Founder’s Memorial, Senin (5/2).

Ia menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 yang diberikan kepada Muhammadiyah. Menurutnya, penghargaan ini menjadi berkah bagi Muhammadiyah.

“Dengan adanya penghargaan ini kami semakin semangat untuk terus bekerja maksimal dalam menjalankan peran kemanusiaan di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional,” ungkap Haedar dalam sambutannya saat menerima Zayed Award for Human Fraternity 2024 di Abu Dhabi.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 dipersembahkan khusus kepada dunia kemanusiaan universal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk menciptakan persaudaraan, perdamaian, kebaikan, toleransi, kebijaksanaan dan kemajuan bagi semua orang tanpa diskriminasi.

“Kami akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat global, khususnya dengan The Higher Community of Human Fraternity (HCHF) dan The Muslim Council of Elders (Majelis Hukama Al-Muslimin) dalam peran persaudaraan universal dan kemanusiaan, khususnya yang mengedepankan kebijaksanaan, keadilan, nilai-nilai dan karakter yang mandiri dan moderat di dunia,” ujarnya.

Kemudian, Haedar menjelaskan, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam sejak lahirnya pada tahun 1912 hadir untuk persaudaraan kemanusiaan bagi seluruh umat. Dengan berlandaskan teologi Al-Ma’un, lanjutnya, Muhammadiyah mempunyai pengalaman sejarah yang mendalam tentang gerakan Islam moderat dalam mengedepankan cara hidup bersama dalam pola pikir terbuka, toleran, peran kemanusiaan, dan lingkungan damai meskipun ada keberagaman agama, suku, budaya dan kelompok sosial dalam masyarakat di Indonesia.

“Dalam pandangan Muhammadiyah, dakwah Islam adalah upaya penerapan Islam dalam kehidupan nyata sebagai sarana transformasi sosial menuju kemajuan, kebaikan, keadilan, kesejahteraan, dan terpenuhinya kepentingan umum tanpa memandang ras, suku, kelompok sosial, agama, jenis kelamin,” terang Haedar.

Selain itu, Haedar menyampaikan Muhammadiyah juga mengembangkan persaudaraan kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat melalui pembangunan lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, kepedulian sosial, pemberdayaan ekonomi, pengembangan masyarakat dan upaya lainnya.

“Gerakan ini kami namakan “Muhammadiyah for All”, Muhammadiyah untuk Semua. Di wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, mayoritas penduduknya beragama non muslim , Muhammadiyah telah membangun lembaga-lembaga inklusif, termasuk hadirnya empat universitas di Papua dan dua universitas di NTT. Muhammadiyah menggalakkan integrasi sosial bagi warga sekitar yang sebagian besar beragama Kristen dan Katolik,” tuturnya.

Dalam konteks global, Guru Besar Sosiologi ini menyebutkan Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik di Filipina bagian selatan dan Thailand bagian selatan. Selanjutnya, Muhammadiyah juga telah menjalankan program kemanusiaan di Rohingya dan Cox’s Bazar di Bangladesh.

“Muhammadiyah juga membangun Madrasah di Beirut untuk anak-anak Palestina dan satu sekolah di Rahine untuk anak-anak Rohingya. Semua itu dilatarbelakangi oleh rasa kemanusiaan dan kesadaran bahwa dalam peradaban modern, seluruh umat manusia berhak hidup bahagia dan hidup berdampingan secara damai tanpa adanya diskriminasi, penderitaan, dan penindasan,” sebut Haedar.

Ditegaskan Haedar, upaya-upaya yang dilakukan Muhammadiyah dalam rangka persaudaraan umat manusia pada hakikatnya adalah wujud semangatnya untuk menghadirkan Islam sebagai agama amal dan pencerahan,

“Islam sebagai Dīn al-‘amal wa al-tanwīr. Islam adalah agama yang senantiasa menginspirasi tindakan-tindakan yang memberdayakan, dan memperbaiki kehidupan manusia. Semangat kemanusiaan ini juga dilandasi oleh nilai-nilai Islam sebagai “Dīn al-Salām”, yaitu agama perdamaian, keselamatan hidup manusia, dan persaudaraan manusia untuk semua,” pungkasnya.

VIDEO: Muhammadiyah Terima Zayed Award for Human Fraternity 2024