FKIP UMS Gelar Yudisium Pengukuhan dan Sumpah Profesi Guru 2025

FKIP UMS Gelar Yudisium Pengukuhan dan Sumpah Profesi Guru 2025
Program PPG FKIP UMS menggelar Yudisium Pengukuhan dan Sumpah Profesi Guru 2025 di Edutorium UMS, Sabtu (22/2). Foto: UMS.

TVMU.TV - Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Yudisium Pengukuhan dan Sumpah Profesi Guru 2025 di Edutorium UMS, Sabtu (22/2).

Yudisium kali ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti dan diikuti sebanyak 10.746 lulusan.

Dekan FKIP UMS Sutama mengungkapkan, sebanyak 98,9 persen mahasiswa PPG dinyatakan lulus pada yudisium ini atau 10.746 orang dari 10.865 peserta.

“Dari total peserta, sebanyak 2.291 hadir secara luring, sementara 8.455 lainnya mengikuti acara secara daring. Seluruh mahasiswa tersebut berasal dari 36 provinsi dan 424 kabupaten/kota di Indonesia,” ungkapnya.

Sutama pun berpesan agar para lulusan menjunjung tinggi nama baik almamater serta berkontribusi bagi bangsa dan negara.

“Kami meminta para lulusan PPG FKIP UMS untuk selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik universitas. Gelar yang kalian raih ini harus membawa manfaat bagi diri sendiri, keluarga, serta bangsa dan negara,” lanjutnya.

Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan, selamat kepada para guru yang telah menyelesaikan PPG.

“Perjuangan untuk menyelesaikan program PPG bukan sesuatu yang mudah. Perjuangan selama mengikuti segala tantangan ini membutuhkan semangat dan dedikasi yang tinggi," ucapnya.

Selain itu, Mu'ti juga mengapresiasi jajaran UMS yang telah menjadi mitra Kemendikdasmen dalam penyelenggaraan PPG.

“Program PPG di UMS merupakan salah satu yang terbaik di tingkat nasional," sebutnya.

Lalu, Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan, guru berperan dan bertanggung jawab dalam membangun karakter siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Di samping tugas guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan.

“Guru yang baik bukan hanya mereka yang mampu melakukan pembelajaran dengan baik, tetapi yang lebih utama adalah mereka yang mampu membangun karakter siswa. Keteladanan adalah kunci utama dalam profesi ini," ujarnya.

Rektor juga menekankan pentingnya empat kompetensi utama yang harus dimiliki oleh setiap guru profesional yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

"Semua kompetensi ini harus hadir secara utuh dalam diri seorang guru agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal," lanjutnya.

Selanjutnya, Sofyan mengingatkan bahwa dengan diperolehnya sertifikat pendidik, para guru memiliki tanggung jawab lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Menurut dia, menjadi guru profesional tidak hanya berarti mendapatkan tunjangan profesi, tetapi juga membawa tanggung jawab besar untuk mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman.

VIDEO: SMHWS UMS Siap Dampingi Mahasiswa