Majelis Pemberdayaan Masyarakat Gelar Diskusi Publik: Pagar Laut, Nasib Nelayan, Rakyat Pesisir, dan Ironi Negara Bahari

TVMU.TV - Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Diskusi Publik bertajuk ‘Pagar Laut, Nasib Nelayan, Rakyat Pesisir, dan Ironi Negara Bahari’ di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Jumat (31/1).
Pembicara dalam diskusi tersebut yaitu Aktivis Nelayan Kholid, Ketua Bidang Riset dan Advokasi Publik Lembaga Bantuan Hukum PP Muhammadiyah Gufroni, Koordinator Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Masyarakat Pesisir MPM PP Muhammadiyah Suaidi, dan Redaktur Desk Hukum dan Kriminalitas Majalah Tempo Riky Ferdianto.
Dalam diskusi publik itu, Kholid menyatakan dirinya terus berjuang melawan korporasi yang mengambil alih sumber daya alam pesisir tanpa memperhatikan dampaknya bagi kehidupan masyarakat setempat.
Selain itu, ia menegaskan bahwa tindakan memasang pagar di laut itu merupakan contoh dari kekuatan oligarki yang tidak pernah merasa cukup.
“Mereka itu adalah oligarki. Kami menyebutnya ‘buta encong’ (apa saja dicaplok). Tidak kenyang, semuanya dicaplok, bahkan laut dan bumi seisinya pun mereka caplok. Tidak pernah kenyang. Dari situlah saya harus melawan,” sebut Kholid.
Comments (0)