Pesan Shoimah Kastolani untuk Kader ‘Aisyiyah
Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Shoimah Kastolani mendorong kader ‘Aisyiyah untuk terus mengembangkan diri agar dapat meningkatkan ketahanan keluarga dan kegiatan di komunitas yang bisa dijadikan sarana mencegah kekerasan.
Demikian disampaikan Shoimah saat menghadiri kegiatan Konsolidasi Pimpinan Wilayah dan Daerah ‘Aisyiyah se-Sumatera pada Jumat (14/1).
Lebih lanjut, Shoimah mengungkapkan, ‘Aisyiyah sudah mempunyai program besar yaitu, Keluarga Sakinah.
“Keluarga Sakinah dapat menjadi babon atau induk untuk diaplikasikan dengan gerakan di komunitas untuk mengembangkan aksi dan advokasi demi mewujudkan terbentuknya keluarga sakinah, keluarga yang berkualitas yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam di masyarakat,” jelasnya.
Shoimah menambahkan, ‘Aisyiyah sudah dan harus terus melakukan aksi dan advokasi pencegahan kekerasan melalui keluarga. Ketiga hal tersebut adalah pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer, adalah pendekatan yang bertujuan mencegah kekerasan sebelum terjadi.
“Ini ‘Aisyiyah melakukan melalui edukasi dan sosialisasi, mulai dari edukasi kesehatan reproduksi maupun melalui materi-materi pengajian,” sebut Shoimah.
Adapun pencegahan sekunder, pendekatan yang berfokus untuk merespon segera kekerasan yang terjadi dengan tujuan mengurangi dampak dan keterulangan kembali.
“Kalau sudah terjadi maka kita harus peka, bagaimana di lingkungan masing-masing, misalkan pendekatan personal kepada keluarga korban maupun pelaku,” tambahnya.
Menurut Shoimah, ‘Aisyiyah sudah melakukan ini melalui Majelis Hukum dan HAM dengan melatih kader-kader ‘Aisyiyah menjadi para legal. Sedangkan, lanjut dia, para legal ‘Aisyiyah ini dapat memberikan konsultasi maupun pendampingan di tingkat komunitas.
Selanjutnya pencegahan tersier, pendekatan yang fokus pada layanan atau kepedulian jangka panjang untuk bangkit dari kekerasan dengan mengurangi kecacatan dan mempromosikan pemulihan.
“Kalau sudah terjadi bagaimana kita mendampingi dan memulihkan traumanya,” imbuh Shoimah.
Comments (0)