Satgas PP Muhammadiyah untuk Sudan Komitmen Bantu Evakuasi Kadernya ke Tanah Air

Satgas PP Muhammadiyah untuk Sudan Komitmen Bantu Evakuasi Kadernya ke Tanah Air
WNI yang dievakuasi dari Sudan menjalani karantina di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (28/4).

TVMU.TV - Satgas Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk Sudan berkomitmen bakal membantu evakuasi pelajar dan warga Muhammadiyah yang berada di Sudan.

Kedatangan pelajar dan warga Muhammadiyah dari Sudan ini diterbangkan melalui Jeddah, Arab Saudi akibat terjadinya perang saudara.

Sebanyak 385 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan telah tiba di Tanah Air pada Jumat (28/4) pagi. Mereka akan dibawa ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, untuk dikarantina.

Rencananya para WNI akan dikarantina hingga lima hari ke depan sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing.

Anggota Satgas PP Muhammadiyah untuk Sudan, Yuli Mumpuni Widarso total 129 pelajar dan warga Muhammadiyah sudah dievakuasi dari Sudan.

"Jumlah student Kita, 77 pria dan 52 wanita. Alhamdulillah yang 52 wanita semua sudah berada di Jeddah dan bahkan sebagian telah ikut dalam kloter pertama yang masuk ke Jakarta hari ini ke Asrama Haji,” kata Yuli di Asrama Haji, Jumat (28/4).

Lebih lanjut, ia menyampaikan tinggal sekitar 10 orang pelajar pria yang masih berada di Kota Port Sudan.

"Insyallah hari ini akan berangkat ke Jeddah, ada dua kemungkinan bisa pakai pesawat, bisa pakai kapal laut," lanjut Yuli.

Untuk diketahui, konflik di Sudan dimulai sejak pecahnya perang sepuluh hari lalu antara militer dan kelompok milisi RSF (Rapid Support Forces).

Pertempuran telah memicu krisis kemanusiaan, dengan menewaskan sedikitnya 459 orang dan mengurung jutaan rakyat Sudan tanpa akses ke layanan dasar.

Sebagaimana dilansir dari Reuters, kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada Selasa, 25 April 2023, setelah negosiasi yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Namun Utusan Khusus PBB untuk Sudan Volker Perthes mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa kedua belah pihak tidak menunjukkan kesungguhan untuk bernegosiasi.