Abdul Mu’ti Ungkap Dua Masalah Pendidikan di Indonesia

Abdul Mu’ti Ungkap Dua Masalah Pendidikan di Indonesia
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti/ Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengungkapkan, saat ini terdapat dua masalah pendidikan di Indonesia yang mendesak untuk segera diselesaikan.

Ia menyebutkan, masalah pertama adalah tidak meratanya akses untuk mendapatkan pendidikan, terlebih ketika melihat data angka partisipasi di tingkat dasar, menengah, dan tinggi.

Menurut Mu'ti, hal ini memerlukan kerja serius untuk segera dituntaskan.

“Kita memang harus bekerja serius untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa di manapun mereka berada, apapun kondisinya untuk bisa mendapatkan hak pendidikan,” kata Mu’ti dalam keterangannya seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id, Kamis (19/9).

Terkait dengan pemerataan akses pendidikan, Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam ini berpendapat bahwa pemerataan pendidikan merupakan amanat dari konstitusi. Sehingga pemerintah memiliki kewajiban untuk merealisasikannya.

Selanjutnya, Mu'ti mengatakan, masalah yang kedua adalah kesenjangan mutu pendidikan. Dia memetakan realitas kondisi mutu dunia pendidikan Indonesia menjadi tiga, yaitu yang serba terbatas, sedang-sedang saja, dan pendidikan yang sudah elitis.

“Jadi kalau kita buat penyederhanaan itu ada yang elite dan ada yang alit,” ungkapnya.

Selain itu, Mu’ti menyebutkan, saat ini jumlah institusi pendidikan di Indonesia yang paling banyak adalah di TK atau PAUD, Sekolah Dasar dan Menengah. Baginya, ini jumlah yang wajar.

Meski demikian, ia menilai banyak masyarakat Indonesia yang hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat SD atau Sekolah Menengah.

Disisi lain, Mu'ti mengatakan Indonesia sebentar lagi akan menghadapi bonus demografi. Sehingga perlu adanya penyiapan sumber daya manusia yang unggul dan maju, dan itu kuncinya ada pada pendidikan yang mereka dapatkan.

Saksikan Gerakan Subuh Mengaji 'Menakar Kepemimpinan Daerah yang Melayani dan Mencerahkan'