Syamsul Anwar Jelaskan Makna dan Urgensi Penuhi Janji

Syamsul Anwar Jelaskan Makna dan Urgensi Penuhi Janji
Ketua PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar/ Foto: suaramuhammadiyah.id.

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar menjelaskan makna dan urgensi memenuhi janji.

Demikian hal itu disampaikannya saat menjadi penceramah Tarawih ke-10 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan, Ahad (9/3).

Syamsul mengatakan ayat yang tertuang dalam surat Al-Maidah ayat 1 memiliki makna yang mendalam dan menegaskan pentingnya komitmen dalam berbagai aspek kehidupan.

Ia menjelaskan ayat ini memiliki tiga cakupan utama. Pertama, perjanjian antara manusia dengan Allah.

Sebagai umat beriman, Syamsul menyebutkan manusia telah menyatakan keimanan kepada-Nya, dan hal itu harus dibuktikan melalui kepatuhan terhadap ajaran Islam.

Adapun perintah-perintah Allah SWT mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah hingga aturan sosial yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Kedua, Syamsul menyoroti pentingnya perjanjian antar sesama manusia. Dalam kehidupan sosial, manusia saling membutuhkan dan bergantung pada janji serta komitmen orang lain.

Dia pun mencontohkan transaksi ekonomi, di mana seseorang membeli beras dari pedagang berdasarkan janji untuk membayar dengan imbalan tertentu. Menurutnya, tanpa adanya komitmen dan pemenuhan janji, kehidupan sosial akan mengalami ketidakseimbangan.

Kemudian, Syamsul juga menjelaskan tentang janji publik yang dibuat oleh para pemimpin kepada rakyatnya.

Ia mengutip pemikiran Imam Al-Mawardi, yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah sebuah akad atau kontrak sosial. Dalam hal ini, seorang pemimpin bertanggung jawab menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, dan jika gagal, masyarakat berhak untuk mencabut kepercayaan tersebut.

Ketiga, Syamsul membahas janji yang dibuat seseorang kepada dirinya sendiri, seperti nazar. Misalnya, seseorang yang berjanji untuk bersedekah setelah sembuh dari sakit atau berinfak ke masjid setelah lulus ujian.

Dalam Islam, nazar merupakan bentuk komitmen yang harus dipenuhi. Bahkan, Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Al-wa’du daynun”—janji adalah utang yang wajib dibayar.

Diakhir ceramahnya, Syamsul menekankan bahwa pemenuhan janji merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam, baik dalam hubungan vertikal dengan Allah, hubungan sosial, maupun dalam kehidupan pribadi.

“Semoga kita semua diberi pahala yang berlimpah oleh Allah SWT, kesehatan yang baik, serta kemampuan untuk melaksanakan Qiyam Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” pungkasnya.