4 Isu Kemanusiaan Semesta akan Dibahas pada Muktamar ke-48

4 Isu Kemanusiaan Semesta akan Dibahas pada Muktamar ke-48
Tangkap layar acara Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Isu-isu Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Global', Ahad (9/10).

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq Mughni mengatakan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Kota Surakarta pada November akan dibahas berbagai isu penting mengenai kemanusiaan semesta.

Hal itu disampaikan Syafiq Mughni dalam acara Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Isu-isu Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Global', Ahad (9/10) kemarin.

Ia menyampaikan isu kemanusiaan semesta yang pertama yakni mengenai membangun tata dunia yang damai berkeadilan.

“Ada konflik di mana-mana. Konflik di banyak tempat. Muhammadiyah mungkin hanya bisa bersuara saja, tapi Muhammadiyah punya kewajiban moral untuk menyerukan perdamaian dan keadilan. Karena itu di dalam garis kebijakan internasionalnya, Muhammadiyah telah menjadikan dua kata kunci yang harus ditegakkan bersama-sama yaitu perdamaian dan keadilan,” tutur Syafiq.

Lalu isu kemanusiaan semesta yang kedua, lanjut Syafiq, soal regulasi dampak perubahan iklim. Menurutnya, Muhammadiyah tidak bersifat responsif, namun antisipatif dengan berbagai usaha mitigasi untuk menyelamatkan kehidupan manusia banyak.

“Seluruh elemen masyarakat internasional harus berjuang untuk mengurangi eskalasi dari perubahan iklim ini dan berbuat sesuatu untuk antisiapsi ketika perubahan iklim itu secara pelan semakin nyata,” sebutnya.

Selanjutnya, isu kemanusiaan semesta ketiga yaitu mengatasi kesenjangan antarnegara.

“Ada negara superpower yang bisa dikte negara-negara lain, ada proxy war, dan berbagai macam yang ini benar-benar menunjukkan ada kesenjangan. Maka Muhammadiyah menyerukan harus diatasi kesenjangan ini,” jelas Syafiq.

Kemudian isu kemanusiaan semesta yang keempat adalah soal menguatnya xenophobia, termasuk di dalamnya Islamophobia.

Meski PBB telah mengeluarkan deklarasi anti Islamophobia, Syafiq menilai hal ini belum tergarap dengan baik di Indonesia. Dia pun berharap ke depan ada kerja serius dan simultan untuk mengikis masalah tersebut.

VIDEO: Isu-isu Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Global