Beginilah Sejarah, Dinamika, dan Perkembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Ketua Divisi Kajian Kemasyarakatan dan Keluarga Majelis Tarjih Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr H Muhammad Abdul Fattah Santoso MA menyebutkan, wacana tentang manhaj Tarjih baru muncul setelah mempraktikkan Tarjih dan Ijtihad selama lebih dari setengah abad.

Demikian disampaikannya dalam acara Pengajian Tarjih Muhammadiyah bertajuk "Manhaj Tarjih Muhammadiyah: Sejarah, Dinamika dan Perkembangan" sebagaimana disiarkan secara langsung melalui YouTube tvMu Channel, Rabu (9/2) kemarin.

Apabila dilihat dari perkembangannya, Abdul Fattah mengatakan, terdapat tiga fase Manhaj Tarjih. Pertama, fase pokok-pokok Manhaj Tarjih pada tahun 1989.

Kedua, fase pendekatan ijtihad tahun pada tahun 1995. Terakhir, fase sistem ijtihad pada tahun 2005.

Lebih lanjut, Abdul Fattah menuturkan, ada keselarasan antara perkembangan Manhaj Tarjih dengan makna Tarjih yang telah mengalami perluasan. Awalnya, ujar dia, Tarjih hanya memperbandingkan dalam suatu per-musyawaratan, pendapat-pendapat dari ulama, baik dari dalam ataupun di luar Muhammadiyah, termasuk pendapat Imam-Imam selanjutnya diambil mana yang memiliki landasan yang lebih kuat.

Kemudian, Abdul Fattah mengatakan, ada pergeseran dari Tarjih menjadi 'identik' atau paling tidak hampir identik dengan istilah ijtihad. Jadi, Tarjih sudah berubah ke pemahaman yang lebih luas. Lalu, bagaimana Sejarah, Dinamika, dan Perkembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah?

Saksikan dalam pembahasan lengkap Dr H Muhammad Abdul Fattah Santoso MA dalam Kajian Tarjih Online dengan tema "Manhaj Tarjih Muhammadiyah: Sejarah, Dinamika, dan Perkembangannya" dengan Klik Disini.

Jangan lewatkan dialog seru lainnya di acara Kajian Tarjih Online di tvMu dan secara streaming di YouTube tvMu Channel. Lalu jangan lupa subscribe juga channel YouTube tvMu Channel dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. Cerdas Mencerahkan.