Haedar Nashir Sebut Wasathiyah Islam Berkemajuan Dapat Jadi Penawar dan Alternatif dari Masalah Global
TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan bahwa program internasionalisasi Muhammadiyah sejatinya merupakan langkah persyarikatan sejak awal berdiri. Apalagi gagasan terkait internasionalisasi paham Islam berkemajuan ini terus bergulir hingga kini. Dengan demikian program ini bukanlah agenda baru bagi persyarikatan.
Hal itu disampaikan Haedar dalam acara Seminar Pra Muktamar bertajuk “Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah" yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Senin (30/05).
“Karenanya, apa yang diperlukan saat ini adalah pengembangan lebih jauh dalam revitalisasi dan transformasi internasionalisasi gerakan Muhammadiyah dalam fase berikutnya untuk lebih memberi dampak dan kehadiran Muhammadiyah di dunia internasional secara lebih masif dan sistematik,” kata dia.
Berdasarkan dokumen yang tertuang dalam 'Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua' disebutkan, bahwa Muhammadiyah hadir untuk melakukan transformasi gerakan pencerahan dalam dunia kemanusiaan semesta yang wujudnya adalah melakukan aktualisasi kosmopolitanisme Islam.
Jadi, warga Muhammadiyah memiliki kesadaran sebagai bagian dari warga dunia yang memiliki rasa solidaritas kemanusiaan dan rasa tanggung jawab universal kepada sesama manusia tanpa memandang perbedaan dan pemisahan jarak yang bersifat primordial dan konvensional.
Dalam perspektif kosmopolitanisme Islam, Haedar menjelaskan, terdapat relevansi yang dapat dihadirkan dari Muhammadiyah, yaitu: menghadirkan pandangan wasathiyah Islam berkemajuan yang bersifat universal untuk membawa pesan rahmatan lil’alamin.
Menurut Haedar, ide ini dapat direlevansikan dalam konteks globalisasi yang semakin meluas dan tanpa batas. Tak hanya membawa nilai-nilai positif yang penuh kebaikan, namun globalisasi juga terkadang membawa dampak negatif bagi kehidupan. Sehingga pada posisi inilah pikiran-pikiran Muhammadiyah harus tampil sebagai penawar.
“Globalisasi cenderung membawa hegemoni politik, ekonomi, budaya, dari kekuatan-kekuatan global baik yang datang dari negara maupun dari perusahaan besar, sehingga harus kita beri pengaruh dengan kehadiran Muhammadiyah dan gerakan-gerakan keagamaan,” terangnya.
Selanjutnya, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menilai paham wasathiyah Islam berkemajuan juga dapat direlevansikan dalam konteks era postmodern yang membawa paradigma humanisme-sekular dan liberal.
Paket ini juga turut serta memberi ruang bebas terhadap paham ateisme dan agnotisme di sejumlah negara Islam. Ragam paham produk postmodern ini berdampak pada semakin menjauhnya agama dari ranah kehidupan manusia modern.
Oleh karena itu, Haedar mendorong agar Muhammadiyah melahirkan pemikiran alternatif. Paham wasathiyah Islam berkemajuan juga sangat relevan dalam konteks ada yang disebut sebagai paradoks kemajuan.
Pada konteks ini, dunia memberi ruang seluas-luasnya pada demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme, dan multikulturalisme. Terkadang paham-paham ini mereduksi konsep-konsep kunci dari agama dan budaya bangsa.
Adapun paradoks kemajuan juga turut bertanggungjawab atas terjadinya perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Sedangkan proses modernisasi dan pembangunan yang berjalan secara pragmatis dan instrumental menjadi dalang di balik semua ini.
Menurut Haedar, kondisi alam yang tidak bersahabat tentu akan berdampak pada ekonomi, politik, budaya, dan agama. Paradokss kemajuan yang lain adalah perang.
Dari sejumlah masalah global di atas, ia pun menyakini bahwa paham wasathiyah Islam berkemajuan dapat menjadi penawar dan alternatif baru. Visi Islam Berkemajuan melampaui wilayah dalam lintang bumi dan mendahului jelajah pada garis zaman.
Visi Islam Berkemajuan bertumpu dan mengacu kepada dimensi gerak, yakni proses dinamis dan sistematis dalam penciptaan karya-karya kebudayaan dalam alir dan arus kemajuan berkelanjutan.
“Muhammadiyah dengan Islam berkemajuan perlu hadir kembali untuk memperkuat peran revitalisasi dan transformasi di tingkat global,” sebut Haedar.
Ikuti berita tentang Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya di Google News. Subscribe juga channel YouTube tvMu Channel dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. Cerdas Mencerahkan.
Comments (0)