Haedar Nashir Soal Capres-Cawapres: Muhammadiyah Beri Keleluasaan kepada Warganya
TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebutkan, warga Muhammadiyah bebas memilih capres dan cawapresnya sesuai kata hati.
Selain itu, ia juga menegaskan Muhammadiyah juga tidak akan terlibat politik praktis dalam gelaran Pemilu mendatang.
"Muhammadiyah tidak akan mengarahkan ke satu calon, nanti kalau mengarahkan ke satu calon, Muhammadiyah terlibat politik praktis," kata Haedar usai memperingati Milad ke-111 di Kantor PWM Jatim, Surabaya, Sabtu (12/11/2023).
Haedar menyebutkan Muhammadiyah memberikan keleluasaan kepada siapapun, termasuk warga Muhammadiyah untuk memilih sesuai kata hatinya.
"Muhammadiyah memberi keleluasaan kepada warganya dan masyarakat luas untuk memilih sesuai tanggung jawab, kecerdasan, kemaslahatan, dan hati," sebutnya.
Guru Besar Sosiologi itu menyampaikan, Muhammadiyah akan menggelar uji publik dengan mengundang ketiga pasangan capres dan cawapres. Uji publik dilakukan di tiga perguruan tinggi Muhammadiyah, mulai tanggal 21-23 November 2023.
"Uji publik merupakan langkah elegan Muhammadiyah, supaya setelah lima kali Pemilu, kita nggak boleh lah riuh rendah, politik perpecahan. Jadi, kita terbuka untuk diskusi publik," jelas Haedar.
Dia pun berharap ketiga pasangan capres dan cawapres berkenan hadir dalam kegiatan uji publik tersebut. Haedar juga menegaskan sikap Muhammadiyah yang tidak memihak pasangan manapun.
"Harapan kami, capres, cawapres, dan timnya legowo untuk hadir. Kami menyediakan forum yang Insyaallah elegan. Kami tidak ada pemihakan pada pasangan manapun, dan itu garis organisasi yang tidak boleh ditawar lagi," ucapnya.
Haedar menyebutkan, undangan untuk capres dan cawapres itu sudah dikirimkan. Dan, masih proses pendataan oleh sekretaris umum (Abdul Mu'ti).
"(Pasangan yang hadir) ini sedang proses, sekum sedang mendata, karena baru kemarin kan undangan dikirim secara langsung. Jadi Pak Sekum dan tim sengaja datang untuk menunjukkan kami serius dan mengayomi semua," tutur Haedar.
VIDEO: Pidato Kebangsaan 'Beguru kepada Pahlawan Bangsa'
Comments (0)