Abdul Mu’ti Sebut IPTEK Diperlukan bagi Umat Islam dalam Menjalankan Ibadah

Abdul Mu’ti Sebut IPTEK Diperlukan bagi Umat Islam dalam Menjalankan Ibadah
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam acara Halal Bihalal di UMJ, Senin (8/5/2023). Foto: Tangkap layar YouTube tvMu Channel.

TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyebutkan, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) diperlukan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah. Menurutnya, hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan tidak bertentangan.

Mu'ti menilai IPTEK diperlukan agar ibadah yang dilakukan umat muslim lebih khusyuk dan sempurna.

"Tidak ada pertentangan antara ilmu pengetahuan teknologi dengan agama. Ibadah menjadi sempurna dan benar kalau menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana mengamalkan ajaran agama dengan sebaik-baiknya," kata Mu’ti dalam acara Halal Bihalal di UMJ, Senin (8/5/2023).

Selain itu, Mu'ti menyoroti adanya polemik perbedaan pendapat terkait dengan pelaksanaan ibadah, khususnya penentuan awal Ramadan, Syawal, dan 10 Dzulhijjah.

Terkait hal ini, ia berpendapat, perdebatan itu adalah pengulangan yang tidak perlu terjadi dan hanya menguras energi.

Maka dari itu, Mu’ti mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk mendalami secara ontologis, epistemologis dan praksis dalam memahami asal-muasal perbedaan (hisab dan ru’yat).

Berdasarkan sebuah hadis, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan Muhammadiyah mengambil hisab sebagai metode dalam penanggalan.

Dia menjelaskan langkah tersebut diambil karena Muhammadiyah berpendapat bahwa nabi Muhammad menentukan waktu dengan melihat langsung (dengan mata telanjang) karena pada saat itu nabi dan para sahabatnya belum menguasai ilmu hisab dan ilmu falak.

Mengutip surat Yunus ayat 5, Mu’ti menerangkan bahwa melalui ayat tersebut Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengembangkan hisab. Oleh karenanya membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi hal penting bagi umat Islam. Misalnya dengan memperkenalkan pendekatan penafsiran kreatif ayat-ayat Alquran.

Dalam Alquran Allah tidak menjelaskan bagaimana cara melakukan sesuatu. Meski demikian, Mu’ti menjelaskan bahwa Allah memberikan inspirasi pada manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, salah satunya metode hisab untuk membuat kalender.

Oleh karenanya, Mu’ti berharap umat Islam mengambil inspirasi dari Alquran untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, bukan malah melakukan ayatisasi atau mengkonfirmasi apa yang ditulis dalam Alquran.

Ia juga mendorong UMJ untuk terus memperkuat kajian keilmuan yang integratif dan mengambil inspirasi dari Alquran untuk mengembangkan IPTEK. (FAS)

VIDEO: Halal Bihalal & Hari Bermuhammadiyah V UMJ