Khoiruddin Bashori Nilai Kaderisasi Perlu Dilakukan Agar Kultur dan Corak Persyarikatan Tidak Luntur

Khoiruddin Bashori Nilai Kaderisasi Perlu Dilakukan Agar Kultur dan Corak Persyarikatan Tidak Luntur
Lektor Kepala Prodi Psikologi UAD Yogyakarta, Khoiruddin Bashori/ Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Lektor Kepala Program Studi (Prodi) Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Khoiruddin Bashori menyebutkan setiap gerakan, tidak akan eksis bila tidak melakukan pengkaderan atau kaderisasi.

Menurut dia, eksistensi kader menjadi kunci bagi gerakan berlatarbelakang apapun, baik agama maupun ideologi.

Bagi Muhammadiyah, kata Khoiruddin, pengkaderan bakal terus dilakukan, baik lewat organisasi otonom ataupun amal usaha seperti lembaga pendidikan.

Ia menilai kaderisasi perlu dilakukan agar kultur dan corak Persyarikatan tidak luntur.

“Sasaran aspek perkaderan adalah pembinaan ideologi, pembinaan jiwa persyarikatan, pembinaan kepemimpinan, pembinaan penguasaan keterampilan, informasi, dan keilmuan,” ujar Khoiruddin dalam Seminar Pra Muktamar bertajuk 'Perkaderan di Sekolah Menengah Muhammadiyah', Kamis (10/11).

Khoiruddin menjelaskan kader adalah orang-orang terbaik dan terpilih yang jadi penggerak. Peran mereka diniscayakan untuk memiliki alam fikiran, sikap, mental, kesadaran beragama, kesadaran berorganisasi, dan berkeahlian khusus di suatu bidang.

Meski demikian, Khoiruddin mengatakan kader harus memiliki karakter, integritas, dan sifat-sifat yang melebihi standar sebagaimana dituliskan di Kepribadian Muhammadiyah.

“Kader, orang suka menyebutnya sebagai kelompok qalilan (kecil) yang bisa menjadi pigura, yang kemudian Muhammadiyah ketika dipajang di pigura itu bisa jadi lebih indah. Nah mestinya kader bisa menambah keindahan persyarikatan,” jelasnya.

Dia menambahkan, pengkaderan di Muhammadiyah sendiri tak sebatas untuk Persyarikatan semata, tetapi juga untuk masyarakat luas.

Mengingat luasnya lingkup pengkaderan, Khoiruddin berharap kader di Muhammadiyah selalu berpandangan dan berjiwa dakwah, luas pergaulan, dan berani masuk ke kelompok mana saja.

“Misinya menurut kaidah adalah menyiapkan tenaga penggerak yang berkemampuan dan memiliki integritas tinggi dalam mengembangkan misi gerakan Muhammadiyah, baik ke dalam maupun ke luar, sehingga tercapai tujuan Persyarikatan melalui proses yang berkesinambungan,” terangnya.

VIDEO: Serambi Muktamar Bersama PWM NTB