LP3 Uhamka Gelar 'Workshop on OBE Curriculum'

LP3 Uhamka Gelar 'Workshop on OBE Curriculum'
Workshop on OBE Curriculum di Aula AR Fachrudin Gedung FEB Uhamka, Senin (14/8). Foto: Uhamka.

TVMU.TV - Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pengajaran (LP3) Universitas Muhammdiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka) menggelar Workshop on OBE Curriculum di Aula AR Fachrudin Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Senin (14/8).

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor I Uhamka Anisia Kumala, Ketua LP3 Uhamka Tri Wintolo Apoko, serta pimpinan dan jajaran Uhamka lainnya.

Dalam pembukaan, Wakil Rektor I Uhamka Anisia Kumala memberikan penguatan terkait Workshop kurikulum OBE atau Outcome-Based Education.

Ia mengatakan bahwa di LP3 telah memiliki 2 divisi di antaranya divisi RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) yang tengah dikembangan dan divisi khusus Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Anisia menambahkan, keduanya saat ini tengah disentralisasi sehingga pada semester genap dapat direalisasikan. Ia pun berharap agar para peserta workshop dapat menikmati pembahasa yang disajikan.

“Ada tiga hal yang menjadi objek transformasi kita yaitu transformasi kurikulum, Sumber Daya Manusia (SDM), dan teknologi transformasi. Yang pertama, jika kurikulumnya bagus tentu hasilnya yang didapatkan juga akan bagus. Oleh karena itu, peninjauan kurikulum wajib dilakukan oleh seluruh prodi,” tutur Anisia.

Selain itu, Anisia menjelaskan peninjauan kurikulum harus dilandasi oleh Scientific atau keahlian pada prodi masing-masing yang terkait pada visi dan misi yang tertanam.

Lalu yang kedua dilandasi oleh Prophetic Teaching University. Ketiga dilandasi dengan kebutuhan masyarakat seperti meningkatkan soft dan hard skill. Oleh karena itu, Anisia menilai OBE ini sangat penting.

“Sehubung dengan hal tersebut, pak rektor selalu mengharapkan setiap faultas dapat menghadirkan prodi baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mari masing-masing fakultas untuk berfastabiqul khairat dalam menggali potensi, kreasi, dan inovasi sesuai kebutuhan masyarakat dan stakeholders,” terang Anisia.