Peran Muhammadiyah Terhadap Kelompok Tersisihkan

Peran Muhammadiyah Terhadap Kelompok Tersisihkan
Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas dalam acara Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Inklusi Dalam Prespektif Islam', Kamis (20/10).

TVMU.TV - Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), kelompok masyarakat yang tersisihkan ada enam.

Keenam kelompok tersisihkan itu; korban diskriminasi, intoleransi dan kekerasan berbasis agama; korban pelanggaran HAM berat; waria; masyarakat adat dan lokal terpencil yang tergantung pada sumber daya alam; disabilitas; dan anak dan remaja rentan.

Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas menyebutkan Muhammadiyah telah melakukan program inklusi terhadap enam kelompok tersisihkan tersebut.

Misalnya, lanjut dia, Pemuda Muhammadiyah Yogyakarta telah melakukan program inklusi terhadap kaum waria dengan program hypnoterapi.

“Kalau kita Muhammadiyah tidak melakukan itu penampungan, maka jika kemudian mereka ditampung, diopeni oleh yang lain sehingga kemudian ikut agama mereka kita jangan marah, wong kita abai kok,” kata Hamim dalam acara Gerakan Subuh Mengaji bertajuk 'Inklusi Dalam Prespektif Islam', Kamis (20/10).

Menurut Hamim, program inklusi yang paling sering dilakukan Muhammadiyah adalah kepada kelompok difabel.

“Untuk pelayanan pada disabilitas kita sudah punya fikih disabilitas sehingga untuk pelayanan pada kaum difabel ini kita secara teologis sudah dibuka pintunya lebar-lebar,” ungkapnya.

VIDEO: Inklusi Dalam Prespektif Islam