Peringatan Hari Jadi ke-64, UMS Resmi Buka Cabang di Korea Selatan

Peringatan Hari Jadi ke-64, UMS Resmi Buka Cabang di Korea Selatan
Rektor UMS, Sofyan Anif (kiri) bersama President Tongmyong University Republic of Korea, Prof. Chun Ho Hwan (kanan). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperingati hari jadinya yang ke-64 di Edutorium UMS pada Senin (24/10). 

Peringatan hari jadi UMS ke-64 itu dihadiri President Tongmyong University (TU) Republic of Korea, Prof. Chun Ho Hwan. 

Dalam sambutannya, Prof. Chun mengaku senang dirinya bisa menyaksikan kreatifitas mahasiswa UMS.

Ia mengaskan mahasiswa sekarang dituntut bukan hanya cerdas dalam akademik, tapi juga non akademik, salah satunya melalui seni dan budaya. 

“Saya bahagia datang ke sini untuk mengikuti Upacara Harijadi UMS ke-64, dan tadi disambut penampilan tarian tradisional dari Thailand,” ungkap Prof. Chun. 

Pada momen itu juga, ia berkesempatan menyampaikan orasi ilmiahnya dengan tema “Gotong Royong for the Future UMS and TU”. 

Prof. Chun menyebutkan semangat atau filosofi Gotong Royong yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan solusi atas kompleksitas permasalah yang dihadapi oleh negara-negara di dunia, termasuk di Korea Selatan.

Selain itu, ia mengatakan UMS sebagai bagian dari Muhammadiyah merupakan lembaga pendidikan kelas dunia.

Menurut Prof. Chun, hal itu tidak bisa dilepaskan dari induk organisasinya yaitu Muhammadiyah. 

Prof. Chun menilai, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam non pemerintah yang besar di Indonesia. Meski non pemerintah, Muhammadiyah juga berperan dalam inovasi sosial dan penyedia pelayanan pendidikan yang baik di Indonesia. 

Berdasarkan hasil risetnya, Prof. Chun menemukan bahwa UMS menjadi universitas paling top di Indonesia tahun 2020 versi pemeringkatan internasional, Uni-Rank. 

“Dan yang luar biasa adalah universitas ini baru berusia 64 tahun, usia yang sangat muda untuk bisa mendapatkan prestasi tersebut,” ucapnya. 

Prof. Chun berpendapat semangat Gotong Royong inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang dermawan dan sering terlibat dalam usaha-usaha perdamaian di dunia. 

Selain itu, ia juga mengapresiasi peran Indonesia dalam urusan perdamaian, karena Indonesia cenderung menggunakan pendekatan humanis atau melalui donasi-donasi. 

“Indonesia adalah negara paling dermawan di dunia, dapat dilihat dari donasi dan sukarelawan yang terlibat dalam mengatasi persoalan dunia. Spirit inilah yang kemudian melatar belakangi bahwa “gotong royong” mampu mengatasi persoalan yang terjadi,” terang Prof. Chun. 

Tak hanya memberikan orasi ilmiah, kedatangan Prof. Chun Ho Hwan ke arena Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 ini juga untuk melakukan kerjasama untuk pembukaan UMS di Busan, Korea Selatan. 

Usai menyampaikan orasi ilmiahnya, Prof. Chun menandatangani MoA dan tukar menukar cinderamata antara UMS dan Tongmyong University.

VIDEO: Kerjasama UMS dan Tomyong University Korea Selatan