Prodi Kebidanan UMJ Lakukan Penyuluhan ASI Eksklusif kepada Ibu Menyusui di Semper Barat 1 Cilincing

Prodi Kebidanan UMJ Lakukan Penyuluhan ASI Eksklusif kepada Ibu Menyusui di Semper Barat 1 Cilincing
Prodi Kebidanan UMJ melakukan penyuluhan ASI Eksklusif kepada ibu menyusui di Puskesmas Kelurahan Semper Barat 1, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (2/8). Foto: UMJ.

TVMU.TV - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melakukan penyuluhan ASI Eksklusif kepada ibu menyusui di Puskesmas Kelurahan Semper Barat 1, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (2/8).

Penyuluhan tersebut digelar dalam rangka memperingati Pekan ASI Sedunia sekaligus pembelajaran klinik mahasiswa Prodi Kebidanan FKK UMJ.

Adapun mahasiswa yang terlibat di antaranya Zahwa Chairunnisah, Hanjien Laora Inka Putri Lia Nanda, Nur Tsalatsah Nafiadini, Syifa Amalia Putri Tunggal Dewi Hasibuan, dan Ira Pratiwi.

Keempat mahasiswa itu didampingi oleh Dosen Kebidanan FKK UMJ Nuryaningsih dan Dita Rahmaika dalam penyuluhan yang berfokus pada persalinan, nifas, laktasi, neonatus, bayi dan balita.

Masing-masing mahasiswa juga melakukan promosi dan diwajibkan melaksanakan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada empat klien, serta penyuluhan kelompok.

Seperti dikutip dari umj.ac.id, Nuryaningsih mengatakan bahwa penyuluhan tersebut bekerja sama dengan Puskesmas Kelurahan Semper Barat 1.

Menurut dia, apa yang sudah dilakukan mahasiswa Kebidanan FKK UMJ dan Puskesmas sesuai dengan tema pekan ASI sedunia, yaitu kesetaraan dukungan keluarga untuk ibu menyusui, termasuk pemberian ASI Eksklusif guna menurunkan angka stunting pada bayi dan balita.

"Lebih dari 40 ibu menyusui dan keluarganya mengikuti penyuluhan guna mendukung pemberian ASI Esklusif di Puskesmas," jelas Nuryaningsih.

Sementara itu, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ, Nurfadhillah yang memonitor penyuluhan mahasiswa Kebidanan FKK UMJ mengungkapkan bahwa dukungan keluarga sangat penting dalam proses persalinan dan laktasi.

"Jadi edukasi harus melibatkan suami dan keluarga," tambahnya.

VIDEO: Doktor Baru Universitas Muhammadiyah Jakarta