Ratusan Ponpes Terindikasi Terorisme, Begini Kata Muhammadiyah

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti angkat bicara terkait data BNPT yang mengungkap adanya ratusan pondok pesantren terindikasi terorisme.

Ia menjelaskan, pesantren ini adalah lembaga pendidikan khas Indonesia atau lembaga pendidikan yang memiliki karakter-karakter khas masyarakat Islam di Indonesia.

Lebih lanjut, Mu’ti menyebutkan, sebuah lembaga pendidikan bisa disebut pesantren bila memiliki lima unsur yaitu, adanya pondok-pondok atau tempat menginap, dipimpin oleh seorang Kyai, santri yang bermukim di pondok tersebut, memiliki kitab kuning dan terdapat masjid.

Terkait ratusan pondok pesantren terindikasi terorisme, Mu’ti mengakui memang sebagian dari pesantren terafiliasi dengan gerakan-gerakan tertentu. Namun, ujarnya, terlalu gegabah dan terlalu ceroboh jika menyebutkan pesantren itu menjadi bagian dari terorisme.

Dalam perkembangannya, lanjut dia, pesantren yang awalnya identik dengan masyarakat yang berasal dari kelas ekonomi menengah kebawah, saat ini justru menjadi pilihan bagi masyarakat muslim kelas menengah.

Selain itu, Mu'ti mengatakan, pesantren yang dulu kerap diidentikkan dengan kehidupan yang kumuh. Menurutnya, sekarang ini banyak  pesantren yang sangat modern, bahkan bangunan-bangunannya menggambarkan kemajuan peradaban Islam.

Saksikan pembahasan lengkap Abdul Mu’ti membahas tentang "Pesantren dan Dinamikanya dalam program KOLAK Klik Disini.

Jangan lewatkan tema-tema seru lainnya di program KOLAK setiap hari Selasa pukul 20.30 WIB dan Sabtu-Ahad pukul 19.00 di tvMu dan secara streaming di YouTube tvMu Channel

Subscribe juga channel YouTube tvMu Channel dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. Cerdas Mencerahkan.