UMP Berikan Pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Periode Gasal 2024/2025

UMP Berikan Pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Periode Gasal 2024/2025
UMP memberikan pembekalan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 (Gasal) tahun 2024/2025 di Aula Syamsuhadi Irsyad UMP, Senin (1/7). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) memberikan pembekalan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 (Gasal) tahun 2024/2025. 

Pembekalan dilakukan di Aula Syamsuhadi Irsyad UMP dan diikuti sedikitnya 1.396 mahasiswa, Senin (1/7).

Kegiatan ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Lokus Intervensi Stunting, dan Kolaborasi Menuju Indonesia Maju".

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMP, Sri Wahyuni dalam sambutannya menjelaskan, pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai realita sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan budaya masyarakat di desa-desa yang menjadi lokus KKN.

"Pembekalan ini memberikan modal pengetahuan selain yang telah didapatkan dari masing-masing program studi selama perkuliahan. Mahasiswa akan memiliki wawasan komprehensif mencakup aspek penting dalam penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, dan penanganan stunting, sehingga mampu berkolaborasi dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," jelasnya.

Sri Wahyuni menambahkan, KKN periode ini terbagi ke dalam empat kategori. Sebanyak 1.292 mahasiswa KKN Reguler akan terjun ke Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang, dan Brebes. Selain itu, 20 mahasiswa akan mengikuti KKN 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Sorong, Papua.

“KKN MAs (Muhammadiyah Aisyiyah) UMP akan mengirimkan 50 mahasiswa ke wilayah Sukoharjo dan Karanganyar, bergabung dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aisyiyah dari seluruh Indonesia,” lanjut Sri Wahyuni.

Selain di dalam negeri, UMP juga mengirimkan 34 mahasiswa untuk mengikuti KKN Internasional di Malaysia, Thailand, dan Hong Kong.

Mereka akan bergabung bersama mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Bandung, UNISA Bandung, dan STIEM Cilacap.

Sementara itu, Rektor UMP, Jebul Suroso menekankan pentingnya KKN sebagai proses belajar yang harus menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat. Baginya, KKN adalah proses belajar, dan harus menghasilkan manfaat.

“Mahasiswa harus mengenal potensi diri dan membaur dengan masyarakat untuk memahami betul potensi dan permasalahan di desa tersebut. Manusia yang mulia di muka bumi adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain," pesannya.

Lebih lanjut, Jebul Suroso juga mengingatkan mahasiswa bahwa kedekatan dan keakraban dengan masyarakat adalah kunci utama dalam menjalankan program KKN.

"Akrab menjadi kunci dan berada di atas ilmu. Ketika mahasiswa turun ke masyarakat, mereka harus membaur dan memahami masyarakat untuk mengetahui potensi dan permasalahan di desa tersebut," sebutnya

Selanjutnya, Rektor UMP berharap mahasiswa yang akan menjalani KKN dapat memberikan manfaat dan solusi tepat bagi masyarakat desa yang mereka tuju.

"Semoga kalian dapat bermanfaat dan memberikan penyelesaian masalah yang tepat di desa masing-masing," ucap Jebul Suroso.

VIDEO: Kerjasama Fakultas Hukum UMP dengan Komisi Yudisial