Abdul Mu'ti: Kualitas Demokrasi Tidak Dinilai dari Sistem Pemilu yang Dianut

Abdul Mu'ti: Kualitas Demokrasi Tidak Dinilai dari Sistem Pemilu yang Dianut
Konferensi pers setelah PP Muhammadiyah menerima audiensi jajaran komisioner KPU RI di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa (3/1/2023). (tvMu/ FACHRI SEPTIAN)

TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti berpendapat bahwa kualitas demokrasi tidak dinilai dari sistem Pemilu yang dianut.

Ia menilai sistem Pemilu proporsional tertutup ataupun proporsional terbuka memiliki kekurangan masing-masing.

"Kemunduran demokrasi tidak selalu diukur dari misalnya siapa memperoleh suara beberapa, suara masyarakat hilang atau tidak. Karena dari kenyataannya, mohon maaf ya, dengan sistem proporsional terbuka seperti sekarang ini kan juga banyak suara rakyat yang hilang," kata Mu'ti di Gedung PP Muhammadiyah Jakarta usai menerima audiensi jajaran KPU, Selasa (3/2/2023).

Menurut dia kualitas demokrasi ditentukan dari penyelenggaraan pemilu itu sendiri. Lalu Mu'ti menyoroti bahwa nilai-nilai demokrasi dilihat dari bagaimana rakyat bisa menggunakan hak pilihnya secara merdeka, bukan hanya slogan saja.

"Sehingga semua soal pilihan dan semua kualitas demokrasi itu menurut saya ditentukan oleh bagaimana penyelenggaraan pemilu yang berlangsung dengan baik. Nilai-nilai demokrasi terutama yang berkaitan dengan keterbukaan kemudian bagaimana rakyat bisa menggunakan hak pilihnya secara merdeka, hak pilihannya secara cerdas dengan melihat program, bukan hanya seperti sekarang yang jadi slogan ya," jelas Mu'ti.

"Melihat siapa yang berani membayar berapa tapi rakyat harus mulai bergerak ke arah bagaimana agar pemilu berkualitas dengan perangkat-perangkat demokrasi terhadap sistem dan nilai serta budaya demokrasi yang berlangsung dengan baik," sambungnya.

Untuk diketahui, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengusulkan dua opsi dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024. Pertama menggunakan sistem proporsional tertutup, kedua menerapkan sistem proporsional terbuka terbatas.

VIDEO: Refleksi Akhir Tahun tvMu 'Kegaduhan Politik yang Tidak Perlu'