Begini Kata Haedar Nashir Soal Posisi Muhammadiyah dengan Pemerintah

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan posisi Muhammadiyah dengan pemerintahan tidak sebagai oposisi, namun juga tidak anti pemerintah.
Sebagai organisasi Islam terbesar dan mandiri, ia menjelaskan Muhammadiyah dalam sistem kekuasaan di Indonesia tidak ingin menjadi benalu yang hanya menempel, tidak memiliki etos mandiri bergerak, memberi, dan berjuang untuk kemanfaatan.
“Muhammadiyah tidak jadi benalu di sistem kekuasaan, sedemikian Muhammadiyah juga bukan menjadi oposisi, sekaligus juga tidak anti kekuasaan. Di situlah posisi Muhammadiyah,” kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (2/5).
Haedar mengibaratkan Muhammadiyah sebagai talang yang menampung bantuan dari pemerintah maupun yang lainnya. Dalam hal ini, Muhammadiyah hanya mengalirkan atau menyalurkan untuk kesejahteraan umat dan bangsa.
Menurut dia, posisi Muhammadiyah yang moderat dalam sistem kekuasaan menjadikannya percaya diri dan penuh dengan martabat ketika menjalankan fungsinya sebagai kontrol sosial, dan rumah bagi norma serta etika umat dan bangsa.
Guru besar sosiologi itu menilai mentalitas mandiri itu tidak hanya dimiliki organisasi, tapi juga harus diinternalisasi oleh setiap individu warga Muhammadiyah. Baginya, boleh saja hidup hanya cukup, tapi elegan dalam hidup, tidak meminta-minta, dan memiliki dignity.
“Itu yang saya maksud sebagai tradisi besar Muhammadiyah, termasuk tradisi berpikir berkemajuan,” tegas Haedar.
VIDEO: Haedar Nashir Belum Terfikir Kader Muhammadiyah Masuk Kabinet
Comments (0)