Bersama Muhammadiyah, Haedar Nashir Ajak Seluruh Komponen Bangsa Majukan Indonesia
TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebutkan Muhammadiyah memiliki tradisi besar yakni Muktamar.
Sebagai permusyawaratan tertinggi, jelas Haedar, Muktamar mesti menampilkan suasana yang damai, teduh, menampilkan marwah, dan membawa pada kemajuan multilevel.
Ia pun berharap spirit Muktamar Muhammadiyah yang kondusif ini disebar ke radius yang lebih luas.
Selain itu, Haedar optimistis semangat Muktamar ini akan berdampak baik langsung maupun tidak langsung bagi perkembangan bangsa. Karena, Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang memiliki kekayaan sumber daya alam, luas kawasan dari Sabang hingga Merauke, dan sumber daya manusia yang punya potensi baik.
Menurut dia, hal ini dapat menjadi pondasi penting dalam membangun Indonesia, jika disertai dengan persatuan.
Selain itu, Haedar juga memposisikan keragaman agama, suku, bangsa, dan golongan bukan hanya sebagai sumber masalah, melainkan menjadi kekuatan perekat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Disisi lain, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menilai membangunan Indonesia yang Berkemajuan menjadi faktor penting yakni pendidikan yang menguatkan karakter agama, Pancasila, dan nilai luhur bangsa, disertai penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Penguatan karakter nilai bangsa Indonesia yang beragama, berpancasila, dan berbudaya luhur bangsa tapi menguasai IPTEK, profesional, dan menjadi insan-insan yang unggul. Ini penting,” kata Haedar dalam acara Indonesia Bicara yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi pada Kamis (24/11).
Lalu, Haedar juga menyoroti soal politik harus ditempatkan sebagai kekuatan demokrasi untuk memajukan bangsa, ekonomi harus memegang teguh prinsip keadilan, dan sumber daya alam yang melimpah mesti dikelola dengan baik, jujur, dan bertanggungjawab.
Dalam mengatur semua potensi memajukan bangsa ini, ia mengajak bersama-sama seluruh elemen bangsa termasuk Muhammadiyah untuk memaksimalkan modal ini agar menjadi negara yang berkemajuan, berkeadilan, dan berkeadaban.
“Muhammadiyah berkolaborasi dan berintegrasi dengan seluruh lembaga negara. Muhammadiyah juga akan mengkapitalisasi lembaga pendidikan, sosial, ekonomi, dan insyaAllah akan terus membangun pusat-pusat keunggulan yang lebih baik,” tandas Haedar.
Kemudian dalam upaya mewujudkan Indonesia yang maju dan unggul, Haedar menyatakan bahwa Muhamamdiyah tidak bisa berjalan sendirian. Maka, perlu kolaborasi aktif dari berbagai komponen bangsa untuk bersama-sama memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki agar dapat dikelola dengan baik.
“Kalau ada kritik dan masukan, termasuk dari Muhammadiyah jangan dianggap sebagai hal negatif terhadap negara atau komponen bangsa, namun sebagai energi positif untuk kita makin menjadi negara dan bangsa yang sehat,” tegas Haedar.
Didukung oleh:
VIDEO: Pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48
Comments (0)