Isyarat Penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal Menurut Al-Quran dan Hadis

Isyarat Penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal Menurut Al-Quran dan Hadis
Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar dalam acara Seminar Nasional dan Rakernas Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah di UMM pada Sabtu (22/07). Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar menyebutkan Al-Quran telah mengisyaratkan penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 189 sebagai berikut:

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.“ (QS. Al-Baqarah: 189)

Meskipun tidak ada redaksi yang secara tegas dan langsung mengenai KHGT dalam Al-Quran, ujar Syamsul, ayat ini mengandung dua makna penting.

Pertama, ayat tersebut menegaskan bahwa kalender Islam adalah kalender lunar (bulan), yang menggunakan perhitungan berdasarkan siklus bulan. Kedua, ayat ini memberikan isyarat bahwa kalender Islam bersifat global.

Hal ini terlihat dari pernyataan “lin-nas” (bagi manusia), yang menunjukkan bahwa kalender Islam berlaku secara universal bagi seluruh umat manusia di muka bumi.

Syamsul Anwar menilai isyarat ini dapat dijadikan dasar bagi bentuk kalender Islam global yang harus dipilih untuk menyatukan penanggalan umat Islam di seluruh dunia.

Dengan adanya kalender global ini, ia berharap hari-hari penting dalam agama, seperti hari Arafah dalam ibadah haji, dapat jatuh pada hari yang sama di seluruh dunia.

Misalnya dalam konteks ibadah haji, Syamsul menilai pentingnya Kalender Islam Global tunggal. Dia mencatat bahwa puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah, dimana pada hari itu kaum Muslimin yang tidak sedang melaksanakan haji disunahkan untuk berpuasa.

Oleh karenanya, untuk memastikan hari Arafah yang dipatuhi secara serentak di seluruh dunia, perlu penerapan kalender global tunggal (unifikatif) menjadi solusi yang tepat.

“Dalam hadis ditegaskan bahwa puncak ibadah haji itu adalah wukuf di Arafah di satu sisi, dan di sisi lain hari Arafah itu disunatkan untuk dipuasai oleh kaum Muslimin yang tidak sedang melaksanakan haji. Agar hari Arafah itu dapat jatuh pada hari yang sama di seluruh muka bumi, maka tidak ada lain cara kecuali menerapkan kalender global tunggal,” kata Syamsul dalam acara Seminar Nasional dan Rakernas Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah di UMM pada Sabtu (22/07).

Dengan pemahaman atas isyarat Al-Quran dan pemikiran tentang fungsi relijius kalender Islam, Syamsul mengatakan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah berupaya untuk menyuarakan kepentingan dan manfaat penerapan KHGT bagi kesatuan dan keseragaman umat Islam dalam menentukan tanggal kamariah dan menjalankan ibadah.

Selain dalam Al-Quran, Syamsul mengatakan isyarat penting terkait Kalender Islam Global juga ditemukan dalam hadis Nabi SAW. Hadis tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah dan berbunyi: “Puasa itu pada hari (kamu semua berpuasa), Idulfitri pada hari kamu semua beridulfitri, dan Iduladha pada hari kamu semua beriduladha.” (HR at-Tirmidzi dan ad-Daraquthni).

Syamsul menjelaskan dari perspektif usul fikih, kata “kamu” dalam pernyataan hadis di atas adalah bentuk jamak, dan bentuk jamak menunjukkan keumuman. Oleh karena itu, hadis ini menyatakan bahwa puasa, Idulfitri, dan Iduladha dilaksanakan pada hari yang sama oleh semua umat Islam. Jadi, ketiga ibadah ini dilaksanakan secara serentak oleh seluruh umat Muslim pada hari yang sama.

VIDEO: Muhammadiyah Berpeluang Buka Kerja Sama Pertambangan Emas