Kasus Pusat Data Nasional Diserang Hacker, Dadang Kahmad Minta Pemerintah Jamin Data Masyarakat
TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengaku prihatin dengan cyber attack yang dialami Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait Pusat Data Nasional (PDN).
Ia meminta pemerintah, terutama Kominfo untuk menjamin data masyarakat dari kebocoran data akibat orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Hal itu disampaikan Dadang, saat diwawancarai tvMu di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Senin (8/7).
Selain itu, Dadang mengatakan bencana nasional peretasan data perlu menjadi perhatian, khususnya pemerintah untuk tidak ceroboh dan lalai dalam menjaga kerahasian data online yang penting.
Kronologi ransomware serang Pusat Data Nasional
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya ini mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware sejak Senin, 17 Juni 2024 sekitar tengah malam.
Tiga hari kemudian, PDNS mulai mengalami infeksi perangkat lunak berbahaya (malicious software) atau malware.
Puncaknya, PDNS mulai tidak bisa diakses sejak Kamis, 20 Juni 2024. Akibatnya, layanan publik yang menggunakan data dari PDNS pun tidak bisa diakses, termasuk layanan Imigrasi.
Pada Senin, 24 Juni 2024, seminggu setelah serangan siber terhadap PDNS terjadi pertama kali, barulah lembaga negara terkait, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan kepada pers tentang situasinya.
Saksikan Live Streaming Dialektika 'Bencana Nasional Peretasan Data'
Comments (0)