Abdul Mu’ti Nilai Pentingnya Internasionalisasi Pendidikan Muhammadiyah
TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menjelaskan, pendidikan merupakan proses transformasi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang utama. Maksud, nilai utama dalam pengetian tersebut yaitu nilai yang berlandaskan ajaran agama Islam, serta sesuai dengan nilai-nilai kemuhammadiyahan.
“Definisi ini menurut saya penting kita tegaskan untuk nanti memandu ke mana arah internasionalisasi,” ujar Abdul Mu’ti di acara Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah ke-48 dengan tema “Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah” yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Senin (30/5) kemarin.
Menurut Mu’ti, setidaknya ada tiga alasan utama mengenai pentingnya internasionalisasi pendidikan yaitu:
- Untuk memiliki serta mengembangkan fungsi pendidikan
- Sebagai gerakan dakwah
- Sebagai gerakan pengkaderan.
Lalu, ia mengatakan, satu hal yang tidak kalah penting adalah untuk mendidik warga dan pemimpin dunia.
“Sehingga kalau kita berbicara mengenai internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah itu, maka aspek pendidikan dakwah perkaderan dan bagaimana kita mendidika warga dan pemimpin dunia ini, menurut saya harus melekat dalam setiap kegitan pendidikan Muhammadiyah, dalam konteks kita melakukan internasionalisasi,” kata Mu’ti.
Sementara, lanjut dia, hal yang menjadi modal penting bagi Muhammadiyah dalam melakukan internasionalisasi pendidikan yaitu aspek teologis. Dimana pemahaman Islam sebagai agama untuk seluruh umat manusia.
Dalam aspek telogis tersebut ada tiga hal utama yang melekat. Pertama, Allah sebagai tuhan semesta alam, Al-Qur’an sebagai petunjuk seluruh umat manusia dan ketiga Muhammad sebagai rasul.
Selanjutnya kedua, globalisasi yang semakin tidak terbendung, interaksi virtual dan personal antar manusia di berbagai negara melalui teknologi yang semakin menggejala, lalu yang ketiga pemikiran yang berkaitan dengan pengalaman kerja sama, dan eksistensi lembaga pendidikan Muhammadiyah di Indonesia dan mancanegara.
Dalam melakukan internasionalisasi pendidikan, Mu'ti menyarankan beberapa langkah yang dapat ditempuh. Ia mendorong Muhammadiyah untuk meningkatkan lembaga-lembaga pendidikan, misalnya sekolah hingga pesantren atau Muhammadiyah Boarding School.
“Jadi kita tidak bicara ketika internasionalisasi itu hanya perguruan tinggi, hanya sekolah tetapi juga pesantren,” sebutnya.
Kemudian, Muhammadiyah perlu membangun kemitraan lembaga pendidikan dengan lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi dunia. Setelah itu, dia juga mengusulkan pengembangan kurikulum pendidikan yang berorientasi global sebagai bekal bagi peserta didik, sehingga memiliki wawasan global.
“Pertama kurikulum kita memang perlu memperkuat aspek bahasa. Saya kira bahasa ini menjadi aspek yang sangat penting, kalau kita mau go-internasional ya kuncinya adalah bahasa,” jelasnya.
Saksikan video streaming acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 bertajuk 'Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah' dengan Klik di Sini.
Comments (0)