Lembaga Resiliensi Bencana Kirim Tim Asistensi untuk Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT

TVMU.TV - Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengirim Tim Asistensi untuk bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flore Timur, Nusantara Tenggara Timur (NTT).
Ketua LRB PP Muhammadiyah, Budi Setiawan menyebutkan Tim Asistensi itu terdiri dari tim kesehatan dan pendidikan.
Dia mengungkapkan, tim relawan dari Universitas Muhammadiyah Maumere (Unimof) sudah mendampingi penyintas saat erupsi pada Senin (4/11) kemarin.
Dikatakan Budi, Unimof sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah yang memiliki fakultas pendidikan, maka menjadi pilihan tepat mendampingi penyintas erupsi Gunung Lewotobi.
"Mereka bekerja sama dengan BPBD, kemudian mengerahkan timnya ke lokasi bencana,” ungkapnya seperti dikutip dari suaramuhammadiyah.id, Rabu (6/11).
Selain relawan, Budi mengatakan Muhammadiyah melalui MDMC telah menyalurkan logistik dan bantuan untuk masa kedaruratan. Setelah itu akan ada pendampingan lanjutan, khususnya untuk masalah pendidikan dan kesehatan..
“Untuk jumlah meninggal dan kerusakan sudah jelas. Namun ada sekian ribu masyarakat yang terdampak itu persoalan tersendiri. Oleh karena itu kemudian tim dari Unimof akan mendampingi dalam suasana pendidikan darurat,” jelasnya.
Budi pun menekankan kepada tim relawan lapangan supaya seminggu setelah kejadian erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, maka harus ada pendidikan darurat dengan fasilitas yang ada untuk anak-anak penyintas.
Berdasarkan para ahli, Budi menyebutkan masa darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki ini akan memakan waktu sampai dua bulan, sehingga belum akan dibangunkan hunian darurat sementara. Sebab erupsi gunung merupakan bencana alam yang spesifik.
“Tetapi akan terus mencermati terus kejadian itu. Dan sekarang yang terpenting itu adalah tim kesehatan dan pendidikan,” lanjutnya.
Terkait dengan pengiriman Tim Asistensi ke lokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Budi mengatakan hal itu juga tidak mudah. Sebab tim akan menggunakan pesawat yang landing di Kupang, selanjutnya akan menempuh jalur darat dan kebanyakan laut kurang lebih 13 sampai 15 jam perjalanan.
Sekedar informasi, gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi sejak Minggu (3/11/2024) tengah malam hingga Senin (4/11/2024) dini hari.
Sebelum erupsi tadi malam, Badan Geologi mencatat adanya gempa vulkanik dalam (VA) pada 1 November sejak pukul 00.00 Wita sampai 23.00 Wita sebanyak 112 kali sedangkan vulkanik dangkal (VB) 17 kali.
Saksikan Dialektika tvMu 'Berantas Korupsi Tanpa Retorika'
Comments (0)