Sejarah Kedekatan Al-Azhar dan Muhammadiyah

Sejarah Kedekatan Al-Azhar dan Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat menerima silaturahmi Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayyed ke Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Kamis (11/7).

TVMU.TV - Al-Azhar dengan Muhammadiyah ternyata memiliki hubungan yang sangat dekat, hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir saat menerima silaturahmi Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayyed ke Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Kamis (11/7).

Ia menceritakan bahwa sejak pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan pernah bermukim di Mekah dan belajar dari Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, pemikiran pembaharuan telah menginspirasi Muhammadiyah.

Lalu sejumlah tokoh Muhammadiyah seperti KH Mas Mansur, yang menjabat Ketua PP Muhammadiyah pada tahun 1937 itu, juga merupakan lulusan Al-Azhar.

Kemudian, Kahar Muzakir, pahlawan nasional, juga mengenyam pendidikan di Al-Azhar dan menjadi diplomat usai Indonesia merdeka.

Selanjutnya, Buya Hamka pada tahun 1958 bahkan mendapat gelar dari Al-Azhar setingkat doktor Honoris Causa.

"Ini menunjukkan betapa rekat dan lekatnya Muhammadiyah dengan Al-Azhar," ungkap Haedar.

"Al-Azhar menjadi pusat pemikiran-pemikiran maju. Al-Azhar menjadi pusat untuk lahirnya para ulama besar di Indonesia. Kami menerima di gedung ini untuk juga bahwa hubungan antara kami dengan Al-Azhar itu juga hubungan yang kekeluargaan, mengeluarga, tidak terlalu formalistik,” sambungnya.

VIDEO: Grand Syaikh Al Azhar Silaturahmi Ke PP Muhammadiyah