SMK Muhammadiyah 4 Jakarta Cetak Wirausaha Muda di Masa Pandemi
Dalam tiga tahun terakhir, tepatnya akhir Desember lalu, dunia dihadapi dengan situasi yang mengerikan, jutaan manusia harus merenggut nyawa akibat merebaknya Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Saking ganasnya banyak pula negara yang mengalami resesi.
Untuk mencegah penyebaran virus yang dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian ini negara sampai-sampai harus mengeluarkan kebijakan agar warganya berdiam diri dirumah, istilahnya Lockdown.
Pemerintah menganjurkan sekolah hingga universitas untuk melakukan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau remote learning.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga mengakibatkan hampir semua industri bisnis dari berbagi sektor, kecuali bidang kesehatan ambruk dan merubah perilaku masyarakat dunia di semua kalangan.
Meskipun demikian, dalam keadaan saat ini juga memunculkan peluang dan harapan. Apalagi, tidak semua sektor bisnis pun anjlok di masa pandemi Covid-19. Malah ada sektor relevan yang justru bisnisnya membaik.
Misalnya saja sektor medis dan kesehatan, perdagangan online atau e-commerce, sampai fast moving consumer goods (FMGC) seperti obat-obatan, barang elektronik, produk makanan dan minuman kemasan.
Di tengah berkecamuknya kehidupan masyarakat karena merebaknya Covid-19 ini membuat setiap orang hidup dalam ketidakpastian, oleh karena itu masyarakat dari sejak dini harus memiliki kemampuan untuk berinovasi dengan menciptakan ide bisnis yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Salah satu alternatif, gelora kewirausahaan perlu diperkenalkan kepada siswa-siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal ini menjadi pendekatan dasar kepada siswa sekolah vokasi bila ingin menjadi seorang wirausaha ke depan sekaligus membantu prekonomian nasional.
Dengan berwirausaha, siswa SMK juga telah membantu pemerintah menyediakan lapangan kerja bagi tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan SMK atau perguruan tinggi sehingga mengurangi pengangguran.
Direktorat PSMK Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat ini tengah berupaya mengembangkan skill kewirausahan di kalangan siswa SMK melalui program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW).
Dikutip dari laman Kemdikbudristek, program SPW sendiri merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk memiliki keterampilan melaui praktik usaha, tulis di laman Kemdikbud.
Dalam melaksanakan program tersebut, instansi yang di nahkodai oleh Nadiem Makarim itu berkerjasama sama dengan salah satu sekolah di Ibu Kota. SMK Muhammadiyah 4 Jakarta menjadi salah satu sekolah di DKI yang terpilih dalam program SPW itu.
Dengan demikian, SMK Muhammadiyah 4 Jakarta berhak menerima bantuan dari Kemendikbudristek untuk pengembangan wirausaha kepada para siswanya.
Untuk mensukseskan program sekolah pencetak wirausaha atau SPW, Kamis ( 7/10/2021), SMK Muhammadiyah 4 Jakarta memulai langkah awal program SPW yaitu dengan kegiatan Diseminasi Hasil Booth Camp.
Pada kesempatan itu, SMK Muhammadiyah 4 Jakarta mengundang narasumber atau pengusaha dari luar Sekolah yakni Budy Sugandi, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tiongkok yang sudah berhasil dalam usaha perdagangan, untuk memberikan materi tentang bagaimana berwirausaha yang baik dan juga untuk memotivasi siswa agar semangat dalam berwirausaha.
Acara yang berlangsung di Anggrek Nelly Murni Blok B – C, Komplek Slipi, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat itu juga dihadiri oleh Masduki, M.Pd selaku PLT Kasi Dikmen Sudin JB2, Suharta, M.Pd selaku Pengawas paket SMK Sudin JB2, dan Adi Sugita Selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 4 Jakarta.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 4 Jakarta, Adi Sugita dalam sambutannya menyampaikan, kedepan siswa dan siswi serta lulusan dari SMK bukan lagi berfokus pada dunia kerja saja, tetapi sudah harus memikirkan alternatif lain salah satunya berwirausaha, terutama dimasa pandemi ini dimana wirausaha khususnya yang berbasis daring atau online mendapat banyak perhatian dan lebih menjanjikan.
“Alhamdulillah kami mendapatkan amanah program SPW dari kementrian, Insya Allah kami akan menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Pada Jumat (11/3/2021) saat ditemui di sekolah SMK Muhammadiyah 4 Jakarta, Adi Sugita mengungkapan, salah seorang muridnya yang mengikuti program SPW itu telah meraup omzet Rp 8 per bulan melalui usaha makanan secara luring dan daring. Usahanya tersebut semakin berkembang setelah mendapat dukungan program dari Kemendikbudristek.
Pandemi Covid-19 telah menghantam multi sektor di Indonesia, termasuk sektor ekonomi. Wirausaha adalah salah satu alternatif solusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan jiwa kewirausahaan di Indonesia, khususnya pada generasi muda. Terlebih, generasi muda merupakan salah satu unsur utama penggerak kewirausahaan karena Indonesia memiliki porsi penduduk usia muda yang begitu besar. (FAS)
Comments (0)