Tambah Lagi Jumlah Profesor, UMJ Kukuhkan Dua Guru Besar Baru

Tambah Lagi Jumlah Profesor, UMJ Kukuhkan Dua Guru Besar Baru
Pengukuhan dua guru besar baru UMJ Prof. Dr. Iswan, M.Si., serta Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si di Auditorium dr. Syafri Guricci, Gedung FKK UMJ, Selasa (26/9/2023). Foto: UMJ.

TVMU.TV - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan dua guru besar baru. Kedua guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Iswan, M.Si., serta Prof. Dr. Evi Satispi, M.Si.

Atas bertambahnya Guru Besar baru UMJ ini diharapkan mendorong para rektor Peguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah untuk memperbanyak jumlah professor di Perguruan Tinggi masing-masing.

Hal itu disampaikan Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Armai Arief dalam Pengukuhan yang berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UMJ, Selasa (26/9/2023) di Auditorium dr. Syafri Guricci, Gedung FKK UMJ.

Rektor UMJ, Ma’mun Murod mengucapkan selamat atas dikukuhkannya Prof. Iswan dan Prof. Evi Satispi sebagai Guru besar baru UMJ.

“Prestasi ini tentu sangat luar biasa, dan harus dijadikan contoh oleh dosen lainnya. UMJ saat ini tengah mempersiapkan tujuh lektor kepala untuk diproses menjadi Guru Besar,” ujarnya.

Prof. Iswan selaku Dekan FIP UMJ menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul "Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dan Kepemimpinan Sekolah sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Perspektif Islam."

“Learning Management System di sekolah sangat bermanfaat untuk meningkatkan standar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Kombinasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan dalam era digital harus didukung pengembangan teknologi dalam menata sistem administrasi manajemen pendidikan,” jelasnya.

Prof. Iswan menilai penggunaan teknologi untuk pembelajaran di sekolah, dapat berbagi banyak karakteristik dengan Virtual Learning Environment (VLE) yang digunakan oleh institusi pendidikan.

Menurut dia, paradigma baru sistem pendidikan juga harus didukung dengan pendidik yang mampu menjadi suri tauladan terhadap peserta didik melalui ucapan, ungkapan, dan perkataan.

Sementara itu, Prof. Evi Satispi selaku Dekan FISIP UMJ dalam pidato ilmiah berjudul "Formulasi Kebijakan Mitigasi Risiko Kebencanaan yang Berbasis pada Data Science dan Metode Forecasting", mengatakan metode forecasting dengan gabungan big data dapat memberikan peringatan dini dalam menghadapi dan menangani bencana yang terjadi di Indonesia.

“Forecasting dapat mempolakan kejadian yang berulang dengan melihat kejadian masa lampau dan masa kini sehingga dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang. Peramalan bencana ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana, karena dapat membantu pemerintah untuk mengambil tindakan preventif, mengatur evakuasi, dan mengalokasikan sumber daya secara efektif,” terang Evi.

Evi memformulasikan kebijakan mitigasi risiko dengan metode forecasting dengan melihat data masa lampau. Selanjutnya data ini diperkuat dengan sumber data science yang berupa tools di antaranya velocity, volume, value, visualisasi, veracity, variety, virality, viscosity, validity, dan vocabulary. Berdasarkan hasil data tersebut, dapat dilakukan inovasi dan intervensi kebijakan untuk dapat mentreatment dalam memitigasi risiko kebencanaan.

Sekedar informasi, acara pengukuhan guru besar baru UMJ itu dihadiri Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Kepala LLDIKTI Wilayah III Toni Toharuddin, Anggota Komisi VI DPR RI Primus Yustisio, pimpinan Fakultas dan Pascasarjana UMJ, dan tamu undangan lainnya.

VIDEO: Launching Program Tahfiz dan Pendidikan Mahasiswa Qur'ani UMJ