Tips Menulis Features Ringan dan Enak Dibaca

Tips Menulis Features Ringan dan Enak Dibaca
Ilustrasi/ Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Feature atau karangan khas merupakan salah satu karya jurnalistik. Berbeda dengan berita langsung atau straight news, penulisan feature mengharuskan jurnalis bercerita dalam tulisannya.

Dalam kegiatan mentoring peserta Fellowship Jurnalisme Pendidikan Angkatan IV yang diselenggarakan oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) pada Senin (16/5), Jurnalis senior Mohammad Nasir membagikan tips feature ringan dan enak dibaca.

Berikut beberapa tips menulis feature ringan dan enak dibaca ala Mohammad Nasir, yaitu:

1. Kepandaian bercerita dan memformulasikan kata-kata

Ia mengungkapkan, penggunaan gaya bertutur dalam feature memerlukan kepandaian bercerita dan memformulasikan kata-kata. Hal ini tujuannya untuk menyampaikan esensi pesan berita, bukan hanya memindahkan kalimat-kalimat yang diucapkan sumber atau orang yang diwawancarai.

2. Gunakan kutipan langsung, jika diperlukan

Pensiunan Kompas ini mengatakan, apabila dalam tulisan feature diperlukan kutipan langsung dari orang yang penulis wawancarai, maka silakan saja jika itu dapat mengihidupkan cerita. Kutipan langsung bisa ditempatkan pada alur cerita yang tepat.

Menurut dia, dengan cara seperti itu, penulis seperti sedang bercerita langsung pada pembaca. Dengan demikian, ceritanya akan mengalir, dramatik, enak dibaca, renyah, dan ringan.

3. Kalimat dalam paragraf jangan panjang-panjang

Penguji Uji Kompetensi Wartawan itu menyampaikan, ketika tulisan tersebut untuk media online sebaiknya, kalimat dalam paragraf jangan panjang-panjang, cukup dua alenia saja. Sehingga, tetap enak dibaca meski layar sempit pada gadget atau smartphone.

4. Gunakan kata kerja aktif

Mentor GWPP ini juga menyebutkan, dalam penulisan feature gunakanlah kata kerja aktif, dengan awalan “me” supaya tulisan terasa hidup. Ia menjelaskan teknik ini kebalikan dari penulisan ilmiah yang banyak menggunakan kata kerja pasif (berawalan “di”).

5. Hindari penggunaan kata sifat

Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Serikat Media Siber Indonesia tersebut menyarankan, sebaiknya dalam penulisan feature menghidari penggunaan kata sifat, kecuali kita menunjukkan fakta-faktanya secara memadai. Lebih baik mengganti kata sifat dengan kata kerja dan kata benda yang jelas.

Misalnya kata sifat “kaya”, diganti dengan kata “memiliki 10 rumah, dan memiliki tiga mobil masing-masing seharga di atas Rp5 miliar”, kata “cantik”, diganti dengan kata-kata yang sudah umum dipahami masyarakat, misalnya “hidung mancung, rambutnya berombak”, dan seterusnya. Ini untuk menghindari opini dari penulis.

Adapun sejumlah kata sifat yang perlu dihindari antara lain, baik, luar biasa, cantik, indah, ramah, mudah, sulit, kotor, segar, buruk, murah, mahal, besar, kecil.