UMP Gelar Salat Iduladha 1445 H di Halaman Masjid At-Tadjiid, Rektor Jadi Khatib

TVMU.TV - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar Salat Iduladha 1445 H di halaman Masjid At-Tadjiid, Kampus II UMP, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (17/6).
Rektor UMP Jebul Suroso bertindak sebagai khotib pada Salat Iduladha 1445 H tersebut.
Dalam khutbahnya, ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai makna kurban dan meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
"Idul Adha sering disebut sebagai 'Idul Kurban' yang berarti Hari Raya Penyembelihan. Setiap muslim yang mampu diharuskan menyembelih hewan kurban pada hari nahar tanggal 10 atau hari tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah. Daging kurban itu dibagikan kepada yang memerlukan dan sebagian boleh dikonsumsi sendiri," terangnya.
Menurut rektor, kurban bukan sekadar pesta konsumsi daging, tetapi harus dipahami sebagai praktik keagamaan yang berakar dari pengorbanan besar Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
"Kita harus memaknai Idul Kurban sebagai upaya menjadi insan kamil, manusia yang sempurna dalam ketaqwaan kepada Allah SWT," ujarnya.
Oleh karena itu, rektor mengajak jamaah untuk belajar dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim. Baginya, Nabi Ibrahim menunjukkan keteguhan iman, kepemimpinan yang demokratis, dan keikhlasan dalam tindakan.
"Ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ibrahim menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan meminta pendapat anaknya, yang dengan penuh keimanan menjawab untuk melaksanakan perintah Allah," ungkap rektor.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menjadi insan kamil di tengah godaan duniawi yang semakin kompleks. Menurutnya, proses menjadi insan kamil, manusia yang sempurna, harus dimulai dari keluarga.
“Keteladanan pengorbanan Nabi Ibrahim dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan persoalan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan negara," katanya.
Dalam konteks pendidikan, rektor mengingatkan para orang tua untuk menerapkan prinsip-prinsip demokratis dan ikhlas dalam mendidik anak.
"Menjadi orang tua yang komunikatif dan demokratis sangat penting. Seperti Nabi Ibrahim yang selalu memberi kesempatan kepada Ismail untuk menyampaikan pendapatnya, kita juga harus mendidik anak-anak kita dengan penuh kesabaran dan keikhlasan," pesannya.
Selain itu, ia juga menyampaikan pesan penting tentang menghadapi tantangan pendidikan di era keterbukaan informasi. Rektor menilai, keterbukaan era komunikasi membawa dampak positif dan negatif.
“Kita harus lebih waspada dan bijak dalam mendidik anak agar tetap teguh dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT," katanya.
Diakhir khutbahnya, rektor mengajak seluruh jamaah untuk selalu bermuhasabah dan meningkatkan keimanan.
"Mari kita belajar dari keteladanan Nabi Ibrahim untuk menjadi insan kamil, manusia yang sempurna di hadapan Allah SWT," ucapnya.
Saksikan Live Streaming Salat Iduladha 1445 H PP Muhammadiyah
Comments (0)