UMS dan Majelis Diktilitbang Gelar Pelatihan Standardisasi Kompetensi Dosen Pancasila di Perguruan Tinggi

UMS dan Majelis Diktilitbang Gelar Pelatihan Standardisasi Kompetensi Dosen Pancasila di Perguruan Tinggi
Kegiatan pelatihan standardisasi kompetensi dosen Pancasila di perguruan tinggi di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS. Foto: UMS.

TVMU.TV - Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta (PSBPS UMS) bersama Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) UMS dan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar pelatihan standardisasi kompetensi dosen Pancasila di perguruan tinggi.

Pelatihan berlangsung pada 21-23 Februari 2023 di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS dan diikuti oleh 72 dosen pengajar Pancasila dari 24 universitas di TanahAir. Adapun peserta pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh dosen senior, tapi juga oleh kalangan dosen muda.

Direktur Eksekutif PSBPS UMS, Yayah Khisbiyah mengatakan bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi seringkali dianggap nomor dua atau tidak penting. Menurutnya kondisi ini tentu sangat memprihatinkan.

"Hal ini sangat memprihatinkan karena sebetulnya mata kuliah Pendidikan Pancasila mengandung nilai-nilai yang ketika disosialisasikan, diinternalisasikan, diimplementasikan sebetulnya akan bisa mengubah tatanan sosial, keadilan sosial, kesejahteraan sosial di negeri kita ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Yayah menyebutkan pelatihan ini didasarkan atas persoalan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi semakin merosot, sebagaimana data survey PSBPS. Dalam data itu disebutkan, mahasiswa atau dosen menganggap mata kuliah Pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah yang membosankan.

"Dari hasil survey ditemukan bahwa kemampuan kompetensi para dosen sangat beragam sehingga kita perlu membantu merapikan, sehingga kemudian target atau tujuan-tujuan dari Pendidikan Pancasila lebih bisa dicapai," jelasnya.

Dia pun menambahkan, penyeragaman kompetensi para dosen ini mencakup beberapa poin: (1) landasan pendidikan dan teori belajar; (2) strategi pembelajaran yang menarik, inspiratif, dan menyenangkan; (3) media pembelajaran; (4) evaluasi pembelajaran; (5) penyusunan perangkat pembelajaran; dan (6) peer teaching. Tak hanya itu, perserta juga akan mendapatkan materi terkait Modul Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi yang sudah di revitalisasi.

Sementara itu, Andy Dwi Bayu Bawono selaku perwakilan Majelis Diktilitbang mengatakan program yang dijalankan PBSPS sangat bagus.

"Berkenaan dengan konteks Pancasila saya pikir ini sangat bagus, nantinya mungkin program ke depan, dapat menyebarkan program ini, tidak hanya pada dosen yang ikut, tetapi juga ke perguruan tinggi lain dari Aceh sampai Papua," ucapnya.

Ia pun berharap Muhammadiyah dapat mengadopsi atau membuat program yang sejenis untuk penguatan demokrasi.