3 Elemen Utama 'Islam Berkemajuan'

3 Elemen Utama 'Islam Berkemajuan'
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam acara Pelantikan Rektor dan Peresmian Gedung Umsu, Selasa (23/05)/ Foto: Tangkapan layar youtube tvMu Channel.

TVMU.TV - Islam Berkemajuan, itulah tagline yang sering kita dengar selama ini. Adapun tagline ini telah berusia 12 tahun sejak pertama kali diusung dalam Muktamar Muhammadiyah ke-46 pada tahun 2010 lalu di Yogyakarta. Sejak itu pula tagline ini pun membumi menjadi wacana publik.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebutkan, tagline Islam berkemajuan setidaknya memiliki tiga elemen utama yaitu kemajuan, kemodernan, dan profesionalitas.

Hal itu disampaikan Haedar dalam acara Pelantikan Rektor dan Peresmian Gedung Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Umsu) pada Selasa (23/05) siang.

Ia menjelaskan, frasa Kemajuan pada tagline "Islam Berkemajuan" telah menjadi substansi sekaligus karya Muhammadiyah dalam usia 109 perjalanannya. Berlandaskan pada ajaran Islam dengan pendekatan interkonektif bayani, burhani, dan irfani, serta tidak lupa mengembangkan potensi ijtihad khususnya dalam ranah muamalah duniawiyah.

Menurut Haedar, Islam bukan hanya menjadi pondasi nilai, tetapi juga membawa kemajuan hidup. Hal ini dapat diwujudkan dengan amaliyah nyata, seperti di lingkungan persyarikatan.

Dalam hal ini, lanjutnya, Islam menjadi inspirasi utama dalam membangun sejumlah amal usaha baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun layanan-layanan sosial-kemasyarakatan lainnya.

“Itulah spirit Islam yang menjadi pondasi kami (Muhammadiyah). Bukan hanya pada periode ini, tapi sudah sejak KH. Ahmad Dahlan hingga kini. Bahwa kita sebagai gerakan Islam selalu mendasarkan orientasi gerakannya pada Al Quran dan Al Sunah serta ijtihad,” jelas Haedar.

Selanjutnya elemen penting dari Islam Berkejamuan yakni kemodernan. Haedar mengatakan, Muhammadiyah telah menunjukkan watak kemodernannya, sebegaimana para pengkaji Islam Indonesia menyebutnya sebagai gerakan modernis dan reformis.

Apabila menyebut Modernisme dan reformisme Islam, sepertinya nama julukan itu melekat pada Muhammadiyah. Apalagi saat pandemi melanda, organisasi masyarakat Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahalan ini semakin membuktikan dan menguatkan dirinya sebagai gerakan Islam modern.

Sebagai gerakan modern, Haedar menegaskan, Muhammadiyah akan senantiasa bergerak berdasarkan al-Qur’an dan al Sunah, dengan menggunakan tafsir-tafsir modern yang berwatak kekinian.

“Tugas kita adalah beradaptasi dan hidup di tengah modernitas ini dengan prinsip-prinsip Islam, dengan karakter-karakter Islam tetapi Islam yang mampu bergandengan dengan perubahan zaman. Inilah yang dicontohkan KH. Ahmad Dahlan,” ucapnya.

Lalu elemen utama Islam berkemajuan yang terakhir ialah profesionalitas. Haedar menyampaikan, makna profesional di sini artinya keahlian dalam membangun sesuatu demi kemasalahatan bersama sekaligus memiliki kepribadian yang bertanggungjawab, adil, dan amanah. Elemen ini menjadi salah satu kekuatan Muhammadiyah dalam membangun amal usaha dan lain-lain.

“Orang profesional berarti orangnya ahli. Karena apa? Bencana akan terjadi orang yang tidak tahu diberi amanah. Maka Muhammadiyah paling gelisah kalau di dalam struktur negara, lingkungan sendiri, itu tidak didasari oleh profesionalitas,” tutur Haedar.

Ikuti berita tentang Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya di Google News. Subscribe juga channel YouTube tvMu Channel dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. Cerdas Mencerahkan.