3 Nilai Utama yang Perlu Ditumbuhkembangkan Secara Seksama

3 Nilai Utama yang Perlu Ditumbuhkembangkan Secara Seksama
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir/ Foto: Instagram @haedarnashirofficial.

TVMU.TV - Dalam ajaran Islam, umat Muslim diajarkan untuk memiliki nilai-nilai utama (al-qiyam al-fadilah). Nilai utama ini merupakan asas dan tumpuan umat Islam untuk menjalani kehidupan. 

Sejatinya hidup bukan hanya sekadar melakukan aktivitas sehari-hari, melainkan juga harus menggali makna ruhaniah yang terdalam.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan, setidaknya terdapat tiga nilai utama yang perlu ditumbuhkembangkan secara seksama.

Demikian tiga nilai utama itu disampaikannya dalam acara Syawalan Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Sulawesi Selatan, Senin (16/05) kemarin. Adapun tiga nilai utama tersebut sebagai berikut:

1. Ukhuwah Organisasi

Haedar menjelaskan, nilai ukhuwah organisasi yang utama berarti mensinergikan ragam pemikiran sejumlah orang dalam sebuah organisasi.

Ia menilai perkara ini tidaklah mudah, sebab dibutuhkan kesabaran yang tinggi. Walaupun begitu, gerak organisasi harus tetap dihidupkan agar silaturahim berjalan dengan semestinya.

“Jika kita ingin merekatkan hubungan-hubungan yang terputus karena satu dan sekian masalah, kuncinya ada di jiwa dan ruhani kita. Menyambung hubungan yang terputus memang sulit, tapi harus tetap dilakukan,” kata dia. 

2. Ukhuwah Kemanusiaan

Dalam literatur Islam, ujar Haedar, nilai ukhuwah kemanusiaan yang utama merupakan relasi antar insan lintas batas sebagaimana disebut dengan ukhuwah insaniyah atau menyatukan manusia untuk memperoleh kemuliaan.

Misalnya pandemi Covid-19, wabah ini memberikan pembelajaran tentang pentingnya untuk memuliakan manusia atau jiwa dan fisik manusia agar dihargai dan diselamatkan, begitupun sebaliknya jangan sampai diabaikan, disia-siakan, dan direndahkan.

Di sisi lain, lanjutnya, kaum beriman memang diajarkan bersabar dan tawakal ketika tertimpa musibah, tapi bukan berarti insan beriman abai dan tidak peduli terhadap keadaan. Terlebih, Islam mengajarkan nilai “tarahum” atau welas asih dengan sesama secara praksis.

Seperti yang termaktub dalam Al-Ma‘un, di mana dalam surat tersebut mengandung praksis kemanusiaan pro-duafa yang berwatak welas asih. 

3. Kemajuan

Maksud nilai kemajuan yang utama yaitu, manusia diajari tuhan dengan berbagai cara. Musibah merupakan salah satu cara Tuhan agar manusia terus mengungkap rahasia ciptaan-Nya yang sangat luas dan tak terbatas, bersyukur atas segala nikmat-Nya, serta mengakui Kemahakuasaan-Nya.

Di sinilah pentingnya membangkitkan nilai dan etos kemajuan bagi seluruh manusia atas musibah yang melanda negara-negara seluruh dunia ini.

“Di bulan Syawal ini kita harus meningkatkan kualitas kemajuan kita. Kita harus tertingkatkan ranking-ranking sekolah kita, pesantren kita, kampus kita. Saya percaya orang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah etos kerjanya tinggi dan punya daya adaptasi yang luar biasa,” terang Haedar.