Haedar Nashir Ungkap Tiga Kriteria Capres dan Cawapres Ideal Muhammadiyah

Haedar Nashir Ungkap Tiga Kriteria Capres dan Cawapres Ideal Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam acara Media Gathering PP Muhammadiyah di Aula Masjid At Tanwir Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Kamis (22/6/2023).

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan kriteria calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang ideal menurut Muhammadiyah di Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan Haedar usai acara media gathering dengan pimpinan media cetak dan elektronik di Aula Masjid At Tanwir Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Sekiranya ada tiga kriteria yang diungkap. Pertama, sosok negarawan yang berdiri di atas semua golongan.

"Dalam konteks kepala negara, dia harus menjadi milik semua golongan. Jadi dari manapun dia dicalonkan dan dia nanti mungkin berkoalisi, tapi dia harus jadi negarawan, mengutamakan kepentingan politik kebangsaan dan kenegarawanan. Jangan lagi bahwa kalau dari partai politik pendukungnya, maka hanya mengurus urusan yang jadi pendukungnya,” ujar Haedar.

Kedua, calon tersebut berorientasi pada Pancasila, UUD 1945, dan cita-cita kenegaraan. Ketiga, calon itu juga harus menjadi tokoh yang mampu menggerakkan kemajuan Indonesia di berbagai sektor.

“Itu harus jadi patokan dan mereka harus menjadi figur dan sekaligus membawa kemajuan Indonesia di tengah persaingan regional dan global yang kemajuan itu bukan saja bersifat pragmatis, ekonomi, politik, demokrasi semata, tapi kemajuan yang bersifat menyeluruh,” jelas Haedar.

Guru Besar Sosiologi ini menyebutkan, saat ini belum ada kriteria khusus dari Muhammadiyah soal siapa calon yang memenuhi kriteria tersebut. Menurutnya, siapapun yang berjiwa negarawan dan mengutamakan kepentingan semua golongan layak untuk menjadi seorang pemimpin Indonesia.

“Kita tidak ingin masuk pada kriteria, tapi pesan moral yang besar adalah kata kuncinya harus menjadi negarawan.  Boleh dalam kontestasi politik mereka menjadi politisi tapi begitu terpilih, dia harus jadi negarawan. Tapi untuk jadi negarawan kan harus dimulai dari sekarang,” pungkas Haedar.

VIDEO: Menjaga Keunggulan Muhammadiyah