Hidup Tidak Berpasangan dalam Islam, Bolehkah?
TVMU.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menegaskan Islam melarang umatnya untuk menjomblo atau memilih hidup menyendiri (tidak berpasangan).
Hal itu disampaikannya dalam Majelis Telkomsel Taqwa, di Jakarta pada Rabu (3/4).
Lebih lanjut, Mu'ti menjelaskan hidup menyendiri atau tidak berpasangan dalam Islam disebut sebagai tabattul.
Dia menyebutkan, Islam tentu melarang tabattul, serta menganjurkan untuk berkeluarga sebab membangun keluarga adalah bagian dari fitrah manusia.
“Bagian dari sifat dan tabiat utama manusia adalah berkeluarga, dan penelitian menunjukkan mereka yang berkeluarga itu hidupnya lebih bahagia daripada yang tidak,” terangnya.
Selain itu, Mu'ti menyampaikan tujuan Islam memerintahkan manusia untuk berkeluarga yaitu untuk menjaga regenerasi umat manusia atau hifzul nasl.
Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, jika manusia di dunia tidak ada regenerasi maka dunia ini akan punah.
Dengan demikian, berkeluarga merupakan dasar utama untuk membangun bangsa, dan membangun peradaban umat manusia.
Selanjutnya, Mu'ti menyebutkan ancaman dari pilihan hidup menyendiri ini sedang dihadapi oleh negara-negara maju atau welfare state. Salah satu contoh negara maju yang mengalami masalah akibat pilihan hidup menyendiri adalah Jepang.
“Negara ini (Jepang) punya problem serius karena komposisi penduduknya yang tidak seimbang, antara kelompok produktif dengan kelompok senior itu,” ungkap Mu'ti.
Mu'ti menambahkan, beberapa negara maju yang terancam masalah demografi saat ini terus mendorong penduduknya untuk menikah, untuk melanjutkan regenerasi. Tidak imbangnya demografi suatu negara akan menjadikan negara itu tidak hebat.
“Oleh karena itu berkeluarga itu tidak sekadar berkaitan bagaimana manusia itu bahagia, tetapi juga bagaimana ada life sustainability (keberlangsungan kehidupan umat manusia),” sebutnya.
VIDEO: Kolak 'Hidup Tenang dalam Naungan Al-Quran Part I
Comments (0)