Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Sebut TK ABA Basis untuk Pendidikan Perdamaian bagi Anak

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Sebut TK ABA Basis untuk Pendidikan Perdamaian bagi Anak
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini/ Foto: tangkap layar tvmu channel.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan kehidupan yang damai tidak akan tercapai bila hidup penuh dengan kekerasan, baik kekerasan dalam keluarga, kekerasan dalam kehidupan masyarakat, lalu kekerasan dalam konteks kehidupan yang lebih besar yaitu bangsa dan dunia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Islam tidak membenarkan kekerasan dalam kehidupan rumah tangga relasi suami istri, kemudian anak-anak dan anggota keluarga. Hal tersebut diwujudkan dengan nilai-nilai kehormatan dan saling menghargai.

Menurut Siti Noordjannah, jika Kita saling menghormati, menghargai, saling berkasih sayang, Insyaa Allah tidak ada kekerasan walaupun kadang ada paham agama yang belum tuntas, dimana seakan-akan kekerasaan itu dibangun berbasis agama.

“Saya meyakini kalau di Muhammadiyah-‘Aisyiah sudah tuntas karena berpikir mengenai nilai ajaran agama dengan perspektif dan pandangan tarjih. Kalau mau menebar kedamaian mulailah dari keluarga kita,” katanya dalam acara Perempuan Mengaji, Sabtu (27/8) kemarin.

Siti Noordjannah mengatakan, kehadiran TK ABA merupakan salah satu nilai yang dikuatkan untuk membangun nilai perdamain bagi anak-anak dan menguatkan nilai perdamaian hidup yang dibangun sejak dini.

Oleh karena itu, ia pun mengajak dan menjaga amal usaha milik ‘Aisyiyah, sehingga menjadi basis untuk pendidikan perdamaian bagi anak-anak.

“Mari kita kuatkan kita rawat amal-amal usaha kita termasuk PAUD, hampir di setiap ranting punya PAUD dan disitulah letak kita merawat dan menyiapkan kehidupan bermasyarakat dengan sumber daya manusia yang dimulai dari anak-anak kita untuk, bisa membangun perdamaian sehigga hidup kita penuh dengan ikhtiar-ikhtiar yang menyiarkan kehidupan anak mampu menyongsong masa depan, karena kalau anak-anak kita tidak diberi bekal yang kuat di tengah kompleksitas,” tutut Siti Noordjannah.

VIDEO: Kekerasan Seksual dalam Pendidikan