Rektor UM Kupang Ajak Komponen Bangsa Merajut Kerukunan dalam Keragaman

Rektor UM Kupang Ajak Komponen Bangsa Merajut Kerukunan dalam Keragaman
Rektor UM Kupang, Zainur Wula acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah ke-48 bertajuk “Kerjasama Antar Iman dan Integrasi Sosial” pada Rabu (25/05).

TVMU.TV - Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Kupang, Zainur Wula mengatakan, dalam merajut kerukunan di negara dengan multikulturalisme yang tinggi seperti Indonesia, maka tidaklah boleh menjauhkan perbedaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, termasuk keragaman agama. 

Menurut dia, tujuan didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didasari oleh kesadaran kolektif bangsa yang dahulunya merupakan dipisahkan kesukuan dan berbagai latar belakang yang berbeda.

Maka dari itu, Zainur mengajak komponen bangsa untuk belajar dari Sumpa Pemuda yang lahir tanpa mempersoalkan identitas agama, suku, ras, dan golongan.

“Kemudian puncaknya bapak-ibu, 17 Agustus ’45. Apakah ketika kita merdeka itu mempersoalkan identitas-identitas itu lagi ? Tidak sama sekali”. ujarnya di acara  Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah ke-48 bertajuk “Kerjasama Antar Iman dan Integrasi Sosial” yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Kupang pada Rabu (25/05).

Disisi lain, Zainur mengatakan, sejarah panjang pendirian NKRI ini perlu untuk disyukuri dan menjadi acuan dalam menyatukan visi dan misi untuk membangun Indonesia kedepan.

“Berbagai macam perbedaan itu lalu kita satukan pandangan kita, visi-misi kita untuk keindonesiaan kita, nasionalisme kita untuk kita membangun secara lebih cepat tanpa mempersoalkan, membesar-besarkan tentang perbedaan-perbedaan tadi,” sebutnya.

Zianur pun menyoroti, kerukunan di Nusa Tenggara Timur yang dirajut oleh tradisi-tradisi lokal yang kuat, serta mengakar. Meski kesepakatan adat istiadat yang tidak tertulis, hal ini menjadi suatu yang sakral untuk senantiasa dihargai dan didukung

“Meskipun kita beda agama ataupun keyakinan, tapi ketika pesta adat di Nusa Tenggara Timur dari semua pelosok daerah itu semua ramai-ramai ke sana. Jadi itu menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan sosial, budaya masyarakat kita,” tuturnya.

Ikuti berita tentang Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya di Google News. Subscribe juga channel YouTube tvMu Channel dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. Cerdas Mencerahkan.