Relawan Muhammadiyah Berikan Pendampingan Psikososial Kepada Penyintas Gempa Cianjur

Relawan Muhammadiyah Berikan Pendampingan Psikososial Kepada Penyintas Gempa Cianjur
Relawan Muhammadiyah tengah memberikan pendampingan psikososial terhadap warga penyintas gempa Cianjur, Jawa Barat. Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Dalam rangka respon tanggap darurat gempa di Cianjur, relawan Muhammadiyah telah memberikan pendampingan psikososial terhadap warga penyintas.

Salah seorang Koordinator tim psikososial relawan Muhammadiyah, Nata Hendriati menceritakan tentang fakta-fakta di lapangan selama mendampingi para penyintas.

Menurut dia, dari hasil asesmen psikologis warga penyintas kelompok perempuan lebih memiliki kekhawatiran terkait situasi dan kondisi serta masa depan akan seperti apa.

“Berbeda dengan kelompok laki laki yang memang cenderung lebih optimis dan memiliki semangat maupun keberfungsian sosial yang lebih baik jika dibandingkan kelompok perempuan,” kata Nata dalam keterangannya, Rabu (14/12).

Berdasarkan hasil asesmen tersebut, Nata bersama tim mengajak para ibu penyintas untuk mengurangi rasa khawatir dengan mengenal situasi dan kondisi lingkungan, serta mulai mengenal emosi apa yang sedang terjadi dalam diri mereka.

Selain itu, para relawan Muhammadiyah itu juga mengajak mereka lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan pemulihan seperti beraktivitas keseharian seperti semula. Nantinya, kegiatan pemberdayaan terkait gaya hidup bersih dan sehat menjadi alternatif pilihan.

“Untuk bapak-bapaknya memang memiliki keberfungsian sosial lebih baik, tapi jika tidak terfasilitasi, maka mereka juga akan mengalami penurunan,” ungkap Nata.

Dengan kondisi itu, Nata mengatakan dirinya dan rekan-rekan mengajak mereka bergotong royong untuk mendirikan hunian darurat serta membuat jadwal pekerjaan yang harusnya mereka lakukan, mulai dari membersihkan puing-puing hingga mengelola sampah.

“Jadi mereka enggak bingung mau seperti apa karena sayang mereka punya kepekaan sosial tapi tidak didukung, tidak diarahkan seperti itu,” lanjutnya.

Sementara bagi kelompok remaja, Nata mengatakan pihaknya memberikan pelatihan, bagaimana langkah mengatasi masalah psikologis seperti Psychological First Aid (PFA).

Dia pun berharap pelatihan ini dapat memberi para remaja tersebut bekal pengetahuan, sehingga ketika ada orang yang secara psikologis sedang kurang baik, maka mereka tau harus melakukan apa.

Terkait dengan anak-anak, Nata mengatakan relawan melaksanakan kegiatan-kegiatan pengalihan, karena sebagian besar anak anak di sekitar posyan Cariu kegiatannya masih terpusat di tenda Kementerian Sosial.

“Di situ ada sekolah ceria yang memang Kemensos ini mengelola dari berbagai pihak yang masuk. Jadi kita kadang masuk masuk aja. Tapi untuk sekedar distracting activites untuk kegiatan-kegiatan yang memang orientasinya masa depan itu masih belum,” pungkasnya.

VIDEO: Haedar Nashir Kunjungi Relawan Muhammadiyah dan Korban Gempa Cianjur