Soroti Ketimpangan Ekonomi, Anwar Abbas Minta Pemerintah Lahirkan Kebijakan yang Berkeadilan

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas menyebutkan, sebanyak 80 persen Usaha sebanyak Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami gulung tikar selama pandemi Covid-19 melanda. Menurutnya, usaha ultra mikro ini merupakan lahan mayoritas mata pencaharian dari masyarakat di Tanah Air.
Lebih paranya, kata Ahli Ekonomi Islam ini, sebanyak 88 persen pelaku usaha yang bangkrut tersebut sudah tidak memiliki modal sama sekali. Oleh karena itu, dibutuhkan keadilan pengkreditan rakyat yang berpihak kepada masyarakat lapis bawah.
Tapi, Anwar menilai selama ini pinjaman besar-besaran oleh bank hanya berpihak kepada para pelaku usaha besar. Hal tersebut menjadikan para pelaku usaha ultra mikro terjerat pada hutang.
Kurangnya perhatian bank-bank terhadap pelaku usaha ultra mikro ini, ujar dia, akan menjadikan para pelaku UMKM berhutang kepada rentenir, koperasi, bahkan juga keluarga yang juga sedang mengalami kesulitan ekonomi.
“Tampak tidak berpihak kepada para usaha mikro dan ultra mikro, mereka lebih berpihak kepada usaha besar, menengah, dan sedikit kepada usaha kecil," kata Awar dalam acara Muktamar Talk bertema ‘Muktamar dan Pemberdayaan Ekonomi Umat’ pada Jumat (17/6).
Melihat kondisi ekonomi umat yang kian terpuruk, Anwar mengatakan, saat ini peran negara terhadap rakyat kecil tidak sesuai amanat konstitusi, terutama dalam mengurangi ketimpangan. Maka dari itu, ia meminta pemerintah hadir dan menampakkan diri untuk melahirkan kebijakan yang berkeadilan kepada rakyat.
“Regulasi kita menurut saya sangat tidak berpihak kepada rakyat lapis bawa, dan sangat bias kepada masyarakat lapis atas,” tegas Anwar.
Comments (0)