Toyibah, Prempuan Inspiratif Asal Tegal Perintis Bank Sampah Bestari

TVMU.TV - Sebagian besar warga Tegal hidup mengadu nasib sebagai pengusaha Warung Tegal atau Warteg. Warteg telah menjadi ikon kuliner yang melekat dengan identitas masyarakat Tegal.
Tak seperti warga Tegal yang usaha kuliner, Toyibah, perempuan yang akrab dipanggil Ibah ini memilih sebagai aktivis lingkungan dengan perintis Bank Sampah sejak tahun 2017.
Ibah menilai pengolahan sampah menjadi masalah pelik. Maka dari itu, ia mendirikan Bank Sampah guna menjadi solusi yang efektif dalam menekan masalah sampah di Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Selain menekan masalah sampah, Bank Sampah Bestari dapat membantu desanya jadi lebih bersih, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga desa untuk mendapat dana tambahan.
“Tujuan berdirinya ya satu untuk mengurangi volume sampah yang ada di desa, juga menjaga lingkungan juga, terus juga bisa mendapatkan rupiah juga dari pengolahan sampah,” ungkap Ibah, pendiri Bank Sampah Bestari.
Sebagai aktivis lingkungan, perempuan yang juga aktif di organisasi prempuan Muhammadiyah, 'Aisyiyah tersebut mulai mengajak warga di lingkungannya untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan melalu Bank Sampah Bestari.
Meski prosesnya memang tak mudah, Ibah tak pernah berhenti mengajak sekaligus mengkampanyekan gerakan mengelola sampah kepada warga.
Penilaian orang terhadap usaha Ibah memang bermacam-macam. Ada yang merespon positif, namun tak jarang dirinya mendapatkan cibiran dan cemoohan. Meski demikian, hal itu tak menyurutkan niat baik Ibah.
“Karena kan kita hidup bukan hanya 1-2 orang ya, kita berhadapan dengan berbagai macam orang yang karakternya juga berbeda-beda. Ada yang langsung, langsung ikut, ada yang mikir-mikir dulu," tuturnya.
Upaya Ibah pun mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti tokoh masyarakat, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, (PKK), hingga stakeholder lainnya.
Saat ini, Bank Sampah Bestari telah memiliki sekitar 400 nasabah dan 4 unit yang tersebar di beberapa RT dan RW di Desa Ujungrusi. Walaupun telah memiliki banyak nasabah, Ibah terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga, pelajar, dan berbagai stakeholder.
“Ya tantangan terbesarnya mungkin menyadarkan masyarakat ya mas, susahnya menyadarkan masyarakat untuk mengolah sampahnya sendiri. Kita berharapnya dari rumah tangga itu dari sumber sampahnya kan di rumah tangga, itu bisa terpilah, jadi kita ngambilnya itu enak, tapi pada kenyataannya nggak bisa berjalan mulus, cuma 1-2 rumah tangga aja yang mau memilah,” kata Ibah.
Dalam mengumpulkan sampah, Bank Sampah Bestari tak hanya menunggu kiriman dari nasabah, Ibah dan tim juga melakukan jemput bola. Bahkan, ia juga menerima panggilan untuk mengambil sampah.
Sampah yang terkumpul kemudian diolah menjadi berbagai produk kerajinan seperti tas, gantungan kunci, tikar, ecobrick, paving block dan berbagai hiasan rumah.
Sedangkan untuk sampah organik akan diolah menjadi eco enzyme, pupuk organik cair atau untuk pakan maggot. Untuk mengolah sampah organik ini, Bank Sampah Bestari memiliki teknologi 'Sego Empuk' atau singkatan dari sayur maggot kompos dalam ember tumpuk.
“Untuk sampah organiknya kita punya teknologi tepat guna walaupun sederhana, itu menggunakan ember tumpuk yang kita sebut dengan ‘sego empuk’. Nah dalam sego empuk itu kita mendapatkan 3 sampai 4 keuntungan. yang pertama sampah organiknya itu nanti bisa jadi pupuk padat atau kompos, kemudian air lindi dari yang tadi sampah organiknya bisa jadi POC dan di atasnya kita tanami tanaman buat ketahanan pangan skala rumah tangga," jelas Ibah.
Langkah yang dilakukan ibah dan timnya pun mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Selain meraih beberapa penghargaan, Bank Sampah Bestari di Desa Ujungrusi dijadikan sebagai desa pilot project pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Tegal.
Bank sampah, berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna.*
Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Saksikan kisah mulia Ibah selengkapnya yang ditayangkan tvMu Channel, Minggu (20/10/2015), di bawah ini. (Muzakki/Fachri)
Comments (0)