Abdul Mu'ti Jelaskan Makna Tradisi Santunan di Bulan Ramadan

Abdul Mu'ti Jelaskan Makna Tradisi Santunan di Bulan Ramadan
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam program Kolak yang disiarkan di YouTube Live tvMu, Sabtu (16/3). Foto: Tangkap layar YouTube Live tvMu.

TVMU.TV - Acara santunan menjadi momentum yang sangat sering dijumpai sepanjang bulan Ramadan. Lalu bagaimana awal mula munculnya tradisi santunan di bulan Ramadan?

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan tradisi santunan ini diinspirasi oleh hadis Nabi yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW adalah seorang yang sangat dermawan dan beliau memperbanyak sedekah atau meningkatkan kedermawanannya itu pada bulan Ramadan.

“Karena itu maka umat Islam kemudian di bulan Ramadan berusaha untuk semaksimal mungkin dapat berbagi dengan sesama tentu saja bagi dengan sesama itu tidak khusus di bulan Ramadan, kita memberikan sedekah itu bisa di bulan apa saja, memberikan infak bisa di bulan apa saja, tetapi di bulan Ramadan ini sesuai dengan hadis Nabi semangat untuk berderma semakin meningkat,” jelas Mu’ti dalam program Kolak bertajuk 'Tradisi Santunan' yang disiarkan di YouTube Live tvMu, Sabtu (16/3).

Lebih lanjut, Mu’ti menjelaskan zakat di bulan Ramadan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan agama, ungkap dia, zakat itu tidak harus di bulan Ramadan, bisa dilakukan di bulan apa saja.

“Kalau kita bicara tentang hukum mengenai zakat khususnya zakat mal itu kan patokannya dua, yang pertama adalah jumlah harta tertentu yang mencapai nisab, kemudian yang kedua waktu kepemilikan harta yang mencapai satu haul. Nah haul itu tidak harus selalu jatuh di bulan Ramadan bisa jatuh di bulan apa saja karena itu tidak harus sebenarnya kita menunaikan zakat di bulan Ramadan kecuali jika memang haulnya hitungan 1 tahun harta yang kita miliki itu memang di bulan Ramadan,” ungkap Mu’ti.

Meski demikian, Mu'ti mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut, karena sudah menjadi tradisi yang akarnya berasal dari ajaran agama Islam.

“Kita tahu Islam adalah agama yang sangat menganjurkan kepada pemeluknya untuk menjadi manusia yang banyak bersedekah. Seseorang yang banyak berderma tentu banyak sekali hikmah dari kita bersedekah itu,” jelasnya.

Terkait hal ini, Mu’ti mengatakan bahwa bersedekah itu merupakan tradisi Islam dan menjadi bagian dari mengaktualisasikan Islam, sehingga menjadi ajaran yang mendatangkan rahmat dan manfaat bagi sesama.

Ia juga menyampaikan bahwa Ramadan bisa menjadi bagian untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa dengan banyak bersedekah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Saksikan Program Kolak 'Tradisi Santunan'