Desvian Bandarsyah Berharap Muhammadiyah Siapkan Kader Mudanya untuk Berdiaspora Perjuangkan Sumpah Pemuda

Desvian Bandarsyah Berharap Muhammadiyah Siapkan Kader Mudanya untuk Berdiaspora Perjuangkan Sumpah Pemuda
Wakil Rektor II Uhamka Desvian Bandarsyah dalam acara Pengajian Umum PP Muhammadiyah bertajuk “95 Tahun Sumpah Pemuda: Reinvensi Peran Muhammadiyah” yang disiarkan di tvMu, Jumat (20/10). Foto: YouTube tvMu Channel.

TVMU.TV - Wakil Rektor II Uhamka Desvian Bandarsyah menilai keadaan kebangsaan Indonesia sekarang mengalami paradoks di mana sentimen primordialisme semakin menguat dalam kehidupan kebangsaan, politik, ekonomi, budaya, hingga agama.

Demikian hal itu disampaikan Desvian Bandarsyah dalam acara Pengajian Umum PP Muhammadiyah bertajuk “95 Tahun Sumpah Pemuda: Reinvensi Peran Muhammadiyah” yang disiarkan di tvMu, Jumat (20/10).

“Kecerdasan dan kecintaan itu semakin dibutuhkan mengingat isu kebangsaan kita selalu dibajak oleh sentimen primordial berbasis etnis, politik, ekonomi, dan agama, terutama pada hari-hari belakangan semakin menguat sentimen semacam itu yang menjadikan sendi-sendi kebangsaan kita mengalami kerapuhan sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang lembek dalam menghadapi persoalan yang menghadapinya,” terangnya.

“Anasir kepentingan pribadi dan kelompok semakin kental, ritus kebangsaan kita mengalami kesunyian yang mencekam di tangan para elit Indonesia pada hari ini. Kalangan elit dan pemuda cenderung menjadi klien dalam patron politik,” lanjut Desvian Bandarsyah.

Prihatin dengan kondisi kebangsaan ini, Desvian berharap Persyarikatan Muhammadiyah mempersiapkan kader-kader mudanya untuk berdiaspora memperjuangkan substansi Sumpah Pemuda di berbagai bidang.

“Bagaimana nilai-nilai masa lalu yang bersumber pada Sumpah Pemuda itu dapat kita temukan kembali untuk meningkatkan peran-peran Persyarikatan kita menjadi lebih kokoh, anggun, dan aktual di dalam mendorong generasi muda bangsa untuk memberikan spirit pengorbanannya kepada bangsa kita,” sebutnya.

“Yakni dengan berjuang dan memperjuangkan pemikiran, perasaan dan tindakan yang mengarah pada upaya membangun harmoni ekonomi, politik, budaya, hukum dan segala harmoni yang bisa mengurus hajat hidup kebangsaan kita dalam bingkai Keindonesiaan,” ujar Desvian Bandarsyah lagi.

Didukung oleh:

VIDEO: Pengajian Umum PP Muhammadiyah '95 Tahun Sumpah Pemuda: Reinvensi Peran Muhammadiyah'