Catat! Inilah Rute dan Warna Bus Shalawat yang Siap Layani Jemaah Haji Indonesia di Makkah

Catat! Inilah Rute dan Warna Bus Shalawat yang Siap Layani Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Jemaah haji asal Indonesia diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah menggunakan bus shalawat, Ahad (12/6)/ Foto: Humas Kemenag.

TVMU.TV - Layanan bus shalawat siap melayani jemaah haji asal Indonesia. Kendaraan tersebut disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk memudahkan jemaah dalam menjalani ibadah.

Bus yang beroperasi selama 24 jam ini akan mengantar jemaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram, baik pergi maupun pulang.

Kabid Transportasi Sutikno menyebutkan, ada lima rute bus shalawat di Makkah sesuai wilayah hotel jemaah dengan tiga terminal, yaitu: Syib Amir, Bab Ali, dan Jiad. Berikut lima rute shalawat di Makkah: 

Rute pertama, Mahbas Jin - Bab Ali. Sebanyak 16 bus telah disiapkan untuk melayani 19.288 yang tersebar di enam hotel di wilayah Mahbas Jin. Ada tiga halte pemberhentian yang telah disiapkan. 

"Rute ini merupakan rute bersama. Setiap negara yang jemaahnya melalui rute ini harus menyiapkan bus. Dan bus yang melalui jalur ini, bisa digunakan seluruh jemaah haji dari berbagai negara," jelas Sutikno di Misfalah - Makkah, Ahad (12/6). 

Kedua, rute Syisyah - Syib Amir. Ada 29 bus yang disiapkan untuk melayani 11.428 jemaah yang tinggal di 9 hotel wilayah Syisyah. Ditempat itu telah disiapkan tiga halte pemberhentian. 

Ketiga, rute Raudhah - Syieb Amir. Total ada 53 bus untuk 21.015 jemaah yang tinggal di 6 hotel wilayah Raudhah, terdapat lima halte pemberhantian. 

Keempat, rute Jarwal - Syieb Amir. Rute tersebut siap melayani 24.904 jemaah yang tinggal di dua hotel wilayah Jarwal. Di sini ada 62 bus beserta dua halte. 

Lalu yang terakhir, rute Misfalah - Jiad. Rute ini melayani 17.550 jemaah. Bagi jemaah yang tinggal di 13 hotel wilayah Misfalah dengan tujuh halte pemberhantian. 

"Bus berkapasitas sekitar 70 penumpang, dilengkapi air conditioner (AC), tombol darurat pembuka pintu, GPS, serta alat pemecah kaca," tuturnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kasi Transportasi Daker Makkah Asep Subhana menyampaikan, setiap bus dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda, serta berisi informasi rute, nomor rute, dan warna rute. Hal ini untuk memudahkan jemaah mengenali bus tersebut. 

Stiker rute Mahbas Jin - Bab Ali berwarna putih dengan nomor 1. Rute Syisyah - Syib Amir warna biru dengan nomor 2. Rute Raudhah - Syib Amir stiker warna hijau dengan nomor 3. Rute Jarwal - Syib Amir warna hitam dengan nomor 4. Selanjutnya, rute Misfalah - Jiad, stiker warna coklat dengan nomor 5. 

"Format stiker ini dibuat untuk memudahkan jemaah. Jika ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna," jelas Asep. 

"Setiap jemaah juga dibekali kartu yang sama dengan stiker bus salawatnya," imbuhnya. 

Meski jumlah bus shalawat yang disediakan sudah cukup banyak, untuk menghindari penumpukan penumpang, 

Selain itu, Asep mengimbau jemaah untuk dapat datang lebih awal bila ingin shalat fardhu di Masjidil Haram. Walaupun jumlah bus shalawat yang disediakan sudah cukup banyak, namun hal ini untuk menghindari penumpukan penumpang. 

Terlebih, lanjut Asep, kepadatan di Makkah akan meningkat hingga puncak haji seiring terus berdatangannya jemaah haji dari berbagai negara. 

“Mendekati puncak haji, saat ingin shalat berjemaah di Masjidil Haram, jemaah agar datang lebih dini, jangan mendekati waktu adzan. Sehingga tidak berebut dengan jemaah lain dan nyaman di Masjidil Haram,” ungkapnya. 

Asep mengatakan, hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya kemacetan di jalur menuju terminal. Begitupun sebaliknya, ketika ingin kembali ke pemondokan setelah shalat fardhu. Dia juga mengimbau agar jemaah dapat bergiliran meninggalkan Masjidil Haram. 

"Dalam kondisi normal, interval jarak menunggu kedatangan bus pada rentang 5 - 10.menit. Namun, dalam kondisi padat, utamanya jelang puncak haji, kita targetkan tidak lebih 30 menit. Kita sudah siapkan skema,  jika halte penuh, petugas akan meminta informasi ke terminal agar bus yang terparkir bisa segera meluncur," terang Asep.