Haedar Nashir: Silaturahmi Mesti Mengandung Nilai Ihsan

Haedar Nashir: Silaturahmi Mesti Mengandung Nilai Ihsan
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam acara Halalbihalal Idulfitri 1446 H PP Muhammadiyah di UMJ, Sabtu (19/4). Foto: Tangkap layar YouTube tvMu Channel.

TVMU.TV - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan, silaturahmi memiliki dua dimensi sekaligus, yakni eksklusif dan inklusif.

Dijelaskan Haedar, dimensi eksklusif diletakkan pada basis pembangunan ukhuwah imaniyah (persaudaraan antariman) sebagaimana termaktub surat Al-Hujurat ayat 10.

“Sesungguhnya antar kita kaum beriman bersaudara, maka bangunlah perdamaian, dan berbagai relasi yang membawa pada kebaikan, sekaligus juga hindari hal yang membawa pada keburukan. Insyallah Tuhan (Allah) akan memberikan rahmat-Nya,” jelas Haedar dalam acara Halalbihalal Idulfitri 1446 H PP Muhammadiyah di UMJ, Sabtu (19/4).

Dalam konteks yang lebih luas (inklusif), Haedar menjelaskan, silaturahmi dibangun untuk menciptakan tatanan kehidupan jauh lebih baik, maju, dan berkeadaban. Hal ini termanifes dalam semangat ta’aruf seperti dijelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 13), di mana Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki, perempuan, dan menjadikan berbangsa-bangsa, tidak lain untuk saling kenal-mengenal.

“Kita diciptakan Tuhan untuk saling kenal mengenal. Dan kemudian berelasi dan berhubungan yang terbaik. Jadi laki-laki dan perempuan itu diciptakan Tuhan dalam relasi harmoni dan integratif. Ketika ada dinamika perbedaan kembali ke hukum asal (tersebut),” terangnya.

Berdasarkan pandangan Imam As-Shan'ani dalam Kitab Subulus Salam, jelas Haedar, silaturahmi sebagai ungkapan dan ekspresi segala kebaikan yang utama (al-ihsan).

Haedar pun mencontohkan, kalau ada orang lain berbuat baik, maka balaslah kebaikan itu dengan kebaikan melampaui. Sebaliknya, kalau ada orang berbuat keburukan, maka balaslah dengan kebaikan.

“Jadi silaturahmi harus mengandung nilai ihsan. Dan menebar nilai ihsan, baik yang dengan satu nasab (komunitas), tetapi yang lebih penting juga, dengan diluar nasab dalam relasi yang inklusif,” ujar Haedar.

Proses penyemaian ihsan, kata Haedar, setidaknya ditempuh melalui, pertama, sikap lemah lembut, damai, toleran dan hal-hal yang senantiasa menyuarakan keadaban luhur.

Kedua, selalu mendampingi, menemani, dan membersamai untuk berbuat yang baik. Bahkan pada orang-orang yang memerlukan kebaikan, pertolongan kita. Ketiga, selalu membela pada segala urusan dan ikut menyelesaikan urusan saudara-saudara lainnya.

“Baik senasab, seagama, sekampung halaman, mapun yang tidak,” ucapnya. Haedar menyebut, betapa luhur nilai silaturahmi itu. ”Tiap tahun kita adakan acaranya lewat halal bi halal, syawalan, dan lain sebagainya,” lanjut Haedar.

Saksikan Live Streaming Halalbihalal Idulfitri 1446 H PP Muhammadiyah