Ideologi Muhammadiyah Diharapkan Berfungsi untuk Kebangsaan dan Global

TVMU.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq Mughni berharap ideologi Muhammadiyah harus berfungsi untuk kebangsaan dan global.
Hal itu disampaikannya dalam Ideopolitor Muhammadiyah Regional Sumatra 1 di Deli Serdang, Senin (20/1).
Syafiq meminta berbagai produk ideologi yang dimiliki Muhammadiyah tidak berhenti menjadi tumpukan dokumen, tapi harus difungsionalisasikan dalam kehidupan nyata. Bahkan produk ideologi itu juga sangat layak dibaca siapa saja, khususnya Risalah Islam Berkemajuan (RIB).
“Risalah Islam Berkemajuan itu bisa dikatakan komprehensif, tidak hanya perlu dibaca oleh internal Muhammadiyah sebagai pedoman kita di dalam berorganisasi,” ujarnya.
“Tetapi itu (RIB) juga sangat penting bagi masyarakat internasional, mereka perlu membaca itu, sehingga tahu betul Muhammadiyah,” lanjut Syafiq.
Oleh karena itu, kata Syafiq, PP Muhammadiyah menerjemahkan RIB ke dalam berbagai bahas seperti Arab dan Inggris, serta Persia. Saat ini, RIB juga sedang dalam proses penerjemah ke dalam Bahasa Turki dan Mandarin.
“Ini adalah upaya internasionalisasi Muhammadiyah,” sebutnya.
Menurut dia, kepemilikan ideologi ini menjadi pembeda antara Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan, dengan sebuah sekumpulan orang yang berkerumun atau crowd.
Dikatakan Syafiq, ideologi menjadi jangkar sebuah gerakan dalam menyikapi sebuah fenomena atau kejadian. Selama ini, Muhammadiyah dalam menyikapi sebuah kejadian maupun kebijakan baik lokal, nasional, dan internasional berpijak pada ideologi yang telah disepakati bersama.
Selain berfungsi ke luar, ia mengatakan ideologi bagi Muhammadiyah juga berfungsi ke dalam, yaitu untuk menyusun cita-cita ke depan.
“Karena itu kontekstualisasi ideologi itu harus kita gunakan sebagai sikap dasar Persyarikatan Muhammadiyah,” jelas Syafiq.
Dalam konteks kebangsaan dan dunia global, Syafiq menilai ideologi perlu untuk dikonkritkan dalam bentuk sikap politik. Dia menyebutkan bahwa politik merupakan medan operasionalisasi ideologi ke ranah kebangsaan dan global.
Sedangkan ideologi Muhammadiyah dalam konteks kebangsaan dikodifikasi dengan terma Negara Pancasila Darul Ahdi Wasy Syahadah, serta ayat baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Kemudian dalam konteks global Muhammadiyah menempatkan diri atau berideologi sebagai organisasi sosial keagamaan.
VIDEO: Meneguhkan 'Aisyiyah Sebagai Organiasai Perempuan Berkemajuan
Comments (0)