Pasca Armuzna, Petugas Difokuskan Menjaga Kondisi Kesehatan Jemaah Haji

Pasca Armuzna, Petugas Difokuskan Menjaga Kondisi Kesehatan Jemaah Haji
Ilustrasi pengecekan kondisi jemaah haji pasca Armuzna/ Foto: Istimewa.

TVMU.TV - Pelaksanaan haji 1443 H/2022 M memasuki fase kepulangan. Jemaah haji telah menyelesaikan rangkaian prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS mengatakan, petugas kesehatan dari tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan maupun Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter kembali menempati pos masing-masing, mengikuti pola pergerakan jemaah haji.

“Pelayanan kesehatan kembali ke kloter, sektor, dan KKHI” ujar dr. Budi dalam keterangan tertulisnya sebagaimana ditulis, Rabu (13/7).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pasca Armuzna, pelayanan kesehatan difokuskan pada menjaga kondisi kesehatan jemaah sebaik mungkin, baik pelayanan kesehatan di tingkat kloter, sektor, maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

“Fokus kita saat ini menjaga kondisi kesehatan jemaah setelah Armuzna” ucap dr. Budi.

Meski puncak haji telah selesai, dr. Budi mengingatkan, petugas kesehatan agar tidak lengah dalam memastikan kesehatan jemaah. Oleh karena itu, pihaknya terus memperkuat skrining kesehatan jemaah haji di tingkat kloter dengan tetap mempertahankan formasi 30. Kemudian pelayanan kesehatan di sektor dan KKHI tetap berjalan seperti biasa hingga masa operasional haji selesai.

“Sehingga tidak menyebabkan penurunan kondisi kesehatan atau munculnya kekambuhan penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah dimiliki jemaah sejak di indonesia” jelas dr. Budi.

Tak hanya siaga dalam memberikan pelayanan kesehatan, dr. Budi menyebutkan, tim kesehatan juga telah menyiapkan tanazul awal bagi jemaah sakit saat terbang kembali ke Tanah Air. 

“Sampai saat ini kami juga masih menerima usulan tanazul dari kloter” ungkapnya.

Selain itu, dr. Budi juga berpesan kepada para jemaah haji gelombang pertama yang akan segera pulang ke Indonesia diminta untuk tetap disipliin terhadap protokol kesehatan, mengingat pelaksanakan ibadah haji kali ini dilaksanakan dalam periode kesiapsiagaan terhadap Covid-19. 

“Ingat masker tidak hanya melindungi kita dari Covid-19, melainkan juga dari potensi penularan penyakit lainnya” sebut dr. Budi.

Disisi lain, jemaah haji yang akan menuju Madinah juga dihimbau selain disiplin protokol kesehatan, kemudian minum sebelum haus dan selalu menggunakan APD terutama saat beraktivitas di luar pemondokan. Hal tersebut bertujuan untuk mengindarkan jemaah dari kelelahan dan dehidrasi.

“Ingat kelelahan dan dehidrasi dapat memicu munculnya penyakit lainnya” sambung dr. Budi.

VIDEO: Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji di Armuzna