PP Muhammadiyah-UM Surabaya Kunjungi Iran untuk Penjajakan Kerja Sama Pengembangan Produksi Farmasi
TVMU.TV - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya melakukan kunjungan ke Iran pada 26-31 Januari 2024.
Rombongan tersebut di antaranya Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Ahmad Muttaqin, Rektor UM Surabaya sekaligus Ketua PWM Jawa Timur Sukadiono, Wakil Ketua PWM Jawa Timur Tamhid, dan Ketua PCIM Iran Syahrul Ramadhan.
Kunjungan yang inisiasi sekaligus undangan dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Iran untuk melakukan penjajakan kerja sama dengan Tehran Unvercity of Medical Sciences (TUMS).
Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman menyebutkan TUMS memiliki Fakultas Kedokteran yang terbaik di Iran dan memiliki reputasi tinggi untuk skala universitas internasional, serta memiliki beberapa jaringan rumah sakit yang memiliki beberapa keunggulan.
“TUMS saat ini telah menggunakan bantuan robot untuk penanganan kanker melalui kemoterapai, radioterapi dan juga penggunaan nuklir medicine,” kata dia seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id pada Jumat (2/2).
Selain itu, Agus juga mengungkapkan bahwa di rumah sakit jaringan TUMS juga menggunakan terapi gen yang saat ini menjadi bagian dari proses kemajuan layanan kesehatan.
“Muhammadiyah melalui perguruan tinggi dan rumah sakit ingin menjajaki kerjasama terutama dalam riset dan juga kolaborasi jurnal. Kedepannya perlu adanya pertukaran Profesor dan mahasiswa Muhammadiyah untuk membangun pelayanan dan pendidikan kesehatan yang lebih baik,” jelasnya.
Untuk diketahui, Pharmaceutical Incubator milik TUMS telah memproduksi 120 produk farmasi penting secara eksklusif sejak didirikan 20 tahun lalu dan telah meluncurkan 60 produk farmasi baru. Sebagian besar obat-obatan ini tersedia dipasaran dan diberikan kepada para pasien.
Fasilitas ini menghasilkan obat-obatan berteknologi tinggi, di antaranya faktor VIII, obat-obatan, dan produk darah. Fasilitas ini memproduksi 11 obat secara eksklusif dan produk farmasi senilai $671 juta.
Kemudian dalam fasilitas ini terdapat beberapa perusahaan farmasi yang berafiliasi dengan TUMS. Adapun jenis obat yang dikembangkan antara lain obat jenis tablet, kapsul, inhaler, dan injeksi.
Dalam pertemuan dengan Ketua Pharmaceutical Incubator, para delegasi menyampaikan bahwa Muhammadiyah memiliki keinginan untuk memproduksi obat sendiri yang diperuntukan bagi fasilitas-fasilitas kesehatan Muhammadiyah di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Pharmaceutical Incubator menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dan membantu Muhammadiyah dalam pengembangan produksi farmasi di Indonesia.
VIDEO: Pelepasan EMT Muhammadiyah Jalankan Misi Kemanusiaan untuk Palestina
Comments (0)