Rektor UM Palembang Dorong Kampus Jadi Tempat Tumbuh Kembangnya Potensi Bangsa

Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M., mengatakan, persyarikatan Muhammadiyah selalu mendorong kampus agar menjadi tempat untuk tumbuh kembangnya potensi bangsa, sehingga melahirkan sumber daya manusia unggul yang dapat membawa Indonesia jaya. Oleh karena itu, kampus harus menjadi tempat yang sehat, termasuk bebas dari perundungan dan kekerasan.

Demikian hal tersebut disampaikan Abid Djazuli dalam acara Webinar Seri-4 Pendidikan Anti Bullying (Perundungan) yang diusung oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Muhammadiyah Palembang secara daring pada Selasa (8/2) kemarin.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa lingkungan belajar pada abad 21 ditandai oleh tiga aspek yakni kampus sehat, kampus nyaman, dan kampus aman. Dalam hal ini, lanjut Abid Djazuli, ketiga aspek tersebut harus dilakukan bersama agar terwujudnya keseimbangan tubuh, fikiran dan emosi (holistic wellness), di mana seluruh warganya merasakan kebahagiaan, kegembiraan, dan semangat untuk meraih prestasi.

Selain itu, ia menilai kampus harus bebas dari kekerasan memiliki empat prinsip yaitu, cegah dengan cara mempromosikan dan mengedukasi tentang kampus sehat, kemudahan dan keamanan dalam melaporkan kasus, perlindungan bagi pelapor dan penyintas, dan tindak lanjut terhadap laporan.

Maka dari itu, Abid Djazuli menegaskan, kampus harus menyiapkan regulasinya sehingga menjadikan kampus bebas dari perundungan dan kekerasan. Sementara peraturan ini dibuat bertujuan untuk memastikan kampus yang sehat, aman, dan nyaman betul-betul dapat terwujud secara berkelanjutan.

Lalu, rektor UM Palembang menekankan, membangun masyarakat sehat dan masyarakat yang bebas dari kekerasan seksual, dimulai dari kampus yang sehat secara holistik. Dalam menciptakan kampus aman dan nyaman tanpa kekerasan, ujar Abid Djazuli, dapat dilakukan dengan menguatkan regulasi, menciptakan budaya yang zero toleransi untuk kekerasan.

Disisi lainnya, dia menilai pentingnya pendidikan karakter, berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah maupun menanggulangi tindakan perundungan, seperti memperkuat pengendalian sosial yang dapat dimaknai dengan berbagai cara yang digunakan oleh pendidik untuk menertibkan peserta didik yang melakukan penyimpangan, termasuk tindakan perundungan dengan melakukan pengawasan dan penindakan.

Langkah lainnya yang dapat dilakukan dengan mengembangkan budaya meminta dan memberi maaf, menerapkan prinsip-prinsip anti perundungan, memberikan pendidikan perdamaian kepada peserta didik, serta meningkatkan dialog dan komunikasi intensif antar mahasiswa di lingkungan kampus.

Saksikan berita lengkapnya Klik Disini. Jangan lewatkan berita lainnya agar kamu semua tidak ketinggalan informasi terbaru dari Muhammadiyah. Jangan lupa subscribe juga channel YouTube tvMu Channel dan aktifkan lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru langsung. Cerdas Mencerahkan.